Intisari-online.com - Biasanya selir adalah sosok yang terhormat dan hidup mengelilingi kaisar.
Namun, ada sebuah kisah tragis dari seorang selir yang berakhir menjadi kambing hitam demi selamatkan kerajaan.
Ia adalah sosok selir dari kerajaan Tiongkok kuno yang dikenal dengan nama Yang Yuhuan.
Yang Yuhuan hidup pada tahun 713M-756M, dia dikenal sebagai salah satu tokoh dalam empat kecantikan pada masa Tiongkok kuno.
Sama halnya tokoh sejarah lainnnya, Yang Yuhuan adalah sosok yang legendaris.
Awalnya ia adalah istri pangeran Shou yang waktu itu, adalah sosok putra kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang.
Namun, ayahnya sekaligus kaisar menginkannya karena tergoda dengan kecantikannya.
Alhasil Kaisar Xuanzong merencanakan siasat licik untuk merebut Yang Yuhuan dari tangan putranya sendiri.
Ia pun kemudian melakukan siasat licik untuk mendapatkan menantunya itu, karena secara terbuka ia tidak bisa melakukannya.
Pertama adalah dengan menjadikan Yang Yuhuan sebagai biarawati Tao.
Kemudian memberinya gelar Yang Kebenaran Tertinggi, lalu memberinya hak untuk menjadi bagian dari istana.
Baca Juga: Nasib Selir Kaisar China Jika Sang Raja 'Mangkat', Dikubur Bersama?
Tak hanya itu saja, tahun 745M Yang Yuhuan juga menerima gelar dari Kaisar Xuanzong Guifei atau Ibu Negara.
Ini menjadikannya sebagai wanita paling favorit di istana dan membuat cemas ratusan selir lainnya.
Biasanya, seorang kaisar tidak peduli dengan hubungan cinta yang serius apalagi hanya kepada selir.
Namun, Xuanzong begitu terpikat dengan Yang Yuhuan, sehingga ingin memilikinya.
Setelah hubungan mereka dekat, segera kaisar menjadikannyanya sebagai selir dengan nama Guifei Yang.
Ternyata Guifei Yang juga mencintai Kaisar Xuanzong.
Keduanya pun terjebak kisah cinta yang begitu romantis, namun mendapat ketidaksetujuan kuat dari bawah kaisar.
Kisah cinta keduanya pun kemudian memuncak menjadi salah satu kisah tragis sekaligus legenda.
Tahun 755 M, seorang Jiendushi An Lushan mulai menantang kedaulatan kaisar.
Dia kemudian memimpin pemberontakan untuk mengakhiri kepemimpinan kaisar Xuanzong.
Pemberontakan itu dipicu oleh diangkatnya Yang Guozhong sepupu Yang Guifei sebagai perdana menteri, namun ia dianggap sebagai pejabat yang korup.
Baca Juga: Kisah Nyai Paina: Menularkan Penyakir Cacar ke Kolonial Belanda
Akan tetapi pemberontakan itu hanya alasan dengan mengkambinghitamkan Yang Guifei untuk melengserkannya.
Keduanya pun akhirnya melarikan diri menuju Chang'an, dikawal oleh abdi dalem dan tentaranya.
Ketika mencapai perbatasan di sebuah desa bernama Lereng Mawei, para pasukan mereka menolak melanjutkan perjalanan.
Mereka menuntut Perdana Menteri Yang Guozhong yang merupakan sepupu Yang Guifei disingkirkan.
Kaisar menyerah meskipun ia mencinta Guifei Yang, ia hanya dijadikan kambing hitam sepupunya yang korup Yang Guozhong.
Namun, pada saat itulah Yang Guifei memilih menyelamatkan kaisar dan dinasti dengan menggantung diri.
Pemberontakan itu pun kemudian ditumpas oleh Kaisar Xuanzong, dan kembali ke istanannya.