Di mana Komandan pasukan Jepang, Kolonel Katagiri berpura-pura menyerah kepada pasukan Supriyadi.
Mereka pura-pura ingin bertukar pikiran, lalu menjanjikan masalah ini tidak perlu dibawa ke pengadilan militer.
Akan tetapi mereka tidak tahu bahwa tentara Jepang telah mengepung tempat persembunyian mereka.
Pada akhirnya, tentara Jepang berhasil menangkap anggota pemberontakan yang tersisa.
Ada yang dihukum seumur hidup. Ada juga yang dihukum mati. Sementara Supriyadi sendiri tidak jelas bagaimana nasibnya.
Tidak ada yang tahu apakah dia tewas dalam pertempuran atau malah dihukum mati secara sembunyi-sembunyi.
Seperti itulah sejarah Hari Peringatan Pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA).
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Gagalnya Bangsa Indonesia Mengusir Pendudukan Jepang
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR