"Seperti ditemukan di dalam rumah Solihin, ada jimat dan benda yang mengarah pada pesugihan, tiga orang ini percaya akan hal-hal ini," jelasnya.
"Konsepsi tumbal yang ditumbalkan bukanlah harta tidak berharga, tapi harta yang paling berharga, dalam konsepsi kita kan keluarga ini harta berharga, begitu juga korban dan lainnya," katanya.
Sementara itu konsep sejarah pesugihan ternyata telah melekat di Indonesia sejak lama.
Menurut penelusuran Intisari Online, pesugihan adalah mitos atau ritual yang dipercaya bisa meningkatkan kekayaan secara instan.
Biasanya dengan menggunakan bantuan makhluk gaib, kemudian melakukan perjanjian, serta memberikan tumbal atau mahar tertentu untuk persembahan.
Kepercayaan soal pesugihan memang tak lepas dari masyarakat Indonesia, ternyata telah muncul sejak lama tepatnya sekitar abad ke-19 hingga abad ke-20an.
Semua berawal dari kedatangan VOC di Nusantara pada saat itu kemudian terjadilah kongsi dagang para priyayi dengan Belanda.
Ini berdampak pada kapitalisme pribumi yang tersingkir karena kelas buruh.
Semula pedagang bergeser menjadi buruh, dan munculah kasta golongan atas dan golongan bawah.
Penyebaran uang serta ada kelas sosial disini menyebabkan variasi pekerjaan, salah satu pekerjaan itu adalah menjadi pedagang.
Namun, siapapun yang menjadi pedagang itu kebanyakan wong cilik dan secara gender kebanyakan wanita.
Baca Juga: Pembunuhan Berantai Wowon: Pesugihan Tumbalkan yang Paling Berharga
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR