Intisari-Online.com - Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon dkk di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat perlahan-lahan mulai terungkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, terdapat lima orang yang tewas dibunuh di para pelaku di Cianjur Jawa Barat.
Korban teridentifikasi bernama Noneng, Wiwin, Bayu (2), Farida, dan Halimah.
Para pelaku menghabisi nyawa korbannya untuk menguasai harta mereka, serta menutupi setiap aksi kejahatan yang telah dilakukan.
Berdasarkan penelusuran penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, sampai saat ini terdapat sembilan korban dari aksi keji Wowon Erawan alias aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Dari hasil pemeriksaan tersangka dan keterangan saksi-saksi, terungkap fakta bahwa sebagian besar korban adalah anggota keluarga pelaku Wowon dan Dede.
Selebihnya diduga kuat adalah korban penipuan yang sengaja dibunuh usai para pelaku menguasai harta mereka.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mencium aroga persugihan menguat dan jadi motif utama dalam serial killer atau pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan, Dede Solehudi dan Solihin alias Duloh.
Buktinya, kata Adrianus, korban-korban pembunuh berantai di Cianjur dan Bekasi yang belakangan ditemukan polisi, motifnya bukan sekadar mendesak soal finansial.
Ia menyebut, pembunuhan keluarga di Bekasi dengan racun, lalu sejumlah pembunuhan berantai di Cianjur beda prosesnya.
"Dari segi motif, di Cianjur tutup mulut untuk janji. di Bekasi untuk membungkam yang tahu. Lalu, menurut saya, ada motif pesugihan," jelasnya di Sapa Pagi Kompas TV, Sabtu (21/1/2023).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR