Intisari-Online.com - Gempa bumi berkekuatan 7,5magnitudo mengguncangwilayah Provinsi Maluku, Selasa (10/1/2023) dini hari.
Bahkan gempa bumiberkekuatan 7,5magnitudo di Maluku itu terasa sampai Australia.
Dilaporkan masyarakat yang tinggal diDarwin, Australia Utara merasakan gempa bumi, meski jarak antara pusat gempa hingga Darwin sekitar 500 km.
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa Magnitudo: 7,5, 10-Jan-23 00:47:33 WIB dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Di Indonesia sendiri, gempa bumi terasa di sejumlah wilayah Indonesia Timur. Seperti diProvinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga ke Papua.
Selain itu, ada beberapa dampak yang terjadi akibat gempa bumi Maluku tersebut.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (10/1/2022), jalan raya di DesaNapi, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, ambles.
Akibatnya kendaraan seperti mobil tidak bisa melintas dari lima desa.
Akibat lain dari gempa bumi Maluku ini, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sempat memberikan peringatan dini tsunami.
Di mana prediksi ketinggian ombak yang dikeluarkan BMKG kurang lebih 0,5 meter di beberapa wilayah diProvinsi Maluku.
Namun kini BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami akibat gempa bumi Maluku.
Apa itu tsunami?
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti pelabuhan. Sementara nami berarti ombak besar.
Jadi, kira-kira arti tsunami adalah gelombang pelabuhan.
Namun tsunami merupakanmerupakan gelombang pasang yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Ingat, gelombang tsunami paling awal bukanlah gelombang yang paling menghancurkan. Sebab tsunami adalah rangkaian gelombang besar.
Bagaimana tsunami terjadi?
Ada banyak penyebab bagaimana tsunami terjadi.
Salah satunya karena adagangguan di bawah laut. Misalnya gempa bumi,letusan gunung api bawah laut, longsoran bawah laut,hingga meteor yang jatuh ke Bumi.
Tapi tsunami paling sering terjadi karenagempa bumi bawah laut.
Saat itu, kerak Bumi menyebabkan dasar laut naik dan turun secara tiba-tiba. Hal ini yang menyebabkan gangguan dalam keseimbangan air laut.
Selanjutnya terjadialiran energi air laut yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar.
Baca Juga: Kisah Ular Falak dalam Islam, Ular Terbesar yang Mampu Telan Seluruh Alam Semesta
Perlu Anda tahu, besar atau kecilnya kecepatan gelombang tsunami itu dipengaruhi oleh kedalaman air laut.
Jika air laut dalam, maka kecepatan gelombang tsunami akan kencang, tapi tinggi gelombangnya rendah.
Sebaliknya, semakin dangkal air lautnya, makakecepatan tsunami melemah, namun tinggi gelombangnya meningkat.
Apa tanda-tanda tsunami?
Ada beberapatanda-tanda tsunami yang bisa Anda cermati.
1. Gempa bawah laut. Biasanya terasa di sekitar wilayah pantai
2. Setelah gempa bumi terjadi, biasanyaair laut di sekitar pantai akan menjadi surut sangat rendah secara tiba-tiba atau air laut seolah-olah tersedot ke dasar laut.
3. Tercium bau garam yang tidak seperti biasanya dari pantai
Namun Anda harus ingat, meski ada peringatan dini tsunami, tidak semua gempa bumi menyebabkan tsunami.
Alasannya di bawah ini:
-Pusat gempa berkisar antara 0 - 30 km atau gempa dangkal
- Pusat gempa berada di bawah laut dengan kekuatan lebih dari 6,5 Skala Richter
- Tsunami besar terjadi apabila patahan berlangsung secara vertikal. Inilah yang menyebab air laut meninggi
Itulah alasan mengapa tidak semua gempa bumi menyebabkan tsunami.
Meski begitu, Anda tetap harus waspada jika terjadi gempa bumi. Apalagi jika Anda tinggal tidak jauh dari wilayah pantai atau laut.