Penulis
Intisari-Online.com - Dalam beberapa hari terakhir, Pulau Jawa diguncang beberapa kali gempa bumi.
Misalnya gempa Cianjurdengan kekuatan 5,6 magnitudopadaRabu (23/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Gempa bumi berada cukup dekat dengan rumah penduduk dan menyebabkan ratusan rumah dan bangunan rusak parah.
Selanjutnya gempa Jember dengan kekuatan6,2 magnitudo padaSelasa (6/12/2022).
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), pusat gempa berada di laut, yakni284km barat daya Jember di kedalaman 10 km.
Terakhir gempa Sukabumi berkekuatan 5,8 magnitudo padaKamis (8/12/2022)pukul 07.50 WIB yang terasa hingga Jakarta.
Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa dan bangunan rusak akibat gempa Jember dan gempa Sukabumi.
Nah, akhirnya terungkap apa penyebab deretan gempa bumi di Pulau Jawa.
Dilansir dari kompas.com pada Senin (12/12/2022), penyebab deretan gempa bumi di Pulau Jawa ini dikarenakan adanyabeberapa sesar aktif di Pulau Jawa.
Dan di antara beberapa sesar aktif di Pulau Jawa itu, ada satu sesar yang harus diwaspadai.
YaituSesar Kendeng.
Sesar Kendeng iniberada di pantai utara Jawa dan menjadi salah satu sesar yang mendapat perhatian dariTim Pusat Studi Gempa Nasional.
Menurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Kendeng cukup panjang karenamelintang sejauh 300km.
Di mana sesar ini memanjang dari barat ke timur. Dimulai dari selatan Semarang, Jawa Tengah sampai ke bagian barat Jawa Timur.
LaluSesar Kendeng terbagi dalam 6 segmen, yakni:
- Segmen Demak
- Segmen Purwodadi
- Segmen Cepu
- Segmen Blumbang
- Segmen Surabaya
- Segmen Waru
Yang membuatSesar Kendeng berbahaya karena sesar ini terdiri dari kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan-lipatan (blind faults).
Oleh karenanya, menurutDanny Hilman Natawidjaja, salah satuTim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional,Sesar Kendeng memiliki peran pentingbagi mitigasi bencana.
Sebab sesar aktif yang satu ini bisamemicu gempa bumi hingga kekuatan Magnitude 7 di sekitar Kota Surabaya.
Selain itu, jika Sesar Kendeng naik, maka akan menyebabkanpergeseran lapisan tanah sampai dua meteran.
Akibatnya, akan terjadi gempa-gempa dangkal di sekitar sesar.
Terutama yangmenyambung ke dalam sistem Sesar Semarang dan Sesar Baribis.