Pemerintah juga meminta bantuan seorang veteran Jerman yang konon menyaksikan penguburan harta karun tersebut.
Namun, tidak ada harta karun yang ditemukan di daerah tersebut.
Pertempuran sengit pecah di Ommeren pada tahun 1944.
Pasukan Inggris didorong kembali ke daerah itu hanya sebulan setelah harta karun itu dikuburkan.
"Ada kemungkinan tentara Jerman menggali harta karun itu dan membawanya ke tempat lain tidak lama setelah dikuburkan," kata sejarawan Belanda Joost Rosendaal.
"Saya tidak akan terkejut jika harta karun ini tidak ada lagi di peta," katanya.
Terlepas dari komentar Rosendaal, banyak pemburu harta karun Belanda berbondong-bondong ke daerah itu pada 6 Januari, membawa detektor logam.
Otoritas lokal di Ommeren melarang penggunaan detektor logam tanpa izin.
Di bawah Undang-Undang Warisan 2016, Belanda melarang masyarakat menggali barang antik sendiri, dan setiap artefak yang ditemukan harus dilaporkan ke pihak berwenang setempat.
Otoritas setempat juga memperingatkan bahwa mungkin masih ada persenjataan yang belum meledak yang disembunyikan di bawah tanah.
"Kami memperingatkan orang-orang untuk tidak datang ke sini mencari harta karun era Nazi," kata pernyataan itu.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR