Intisari-Online.com -Sebuah tim arkeolog seakandibawa kembali ke masa lalu ketika memasuki gua berusia 3.300 tahun yang belum tersentuh di Taman Nasional Palmachim, tepat di selatan Tel Aviv, Israel, minggu lalu.
Benda-benda yang ditemukan di sana juga diidentifikasi berasal dariZaman Perunggu Akhir, atau sekitar masa pemerintahan FiraunRamses II.
Selain itu, juga ditemukan pemakaman utuh yang membuat para peneliti kegirangan telah menemukannya.
“Luar biasa,” kata Uzi Rothschild dari IAA sebagaimana diwartakan Times of Israel, Minggu (18/9/2022).
“Ini adalah penemuan sekali seumur hidup! Gua inibelum pernah disentuh dalam 3.300 tahun,” kata pakar Zaman Perunggu IAA Eli Yannai dalam siaran pers.
Puluhan bejana tembikar dengan berbagai ukuran dan bentuk ditemukan.
Termasuk di antaranya adamangkuk yang dalam dan dangkal, beberapa di antaranya dicat merah, beberapa ada tulangnya,panci masak; kendi dan lampu minyak tanah liat yang masih ada sumbunya.
Bahan organik lainnya mungkin telah hancur selama ribuan tahun, termasuk kemungkinan tabung yang menampung serangkaian panah perunggu atau ujung tombak yang ditemukan di gua.
Meski begitu inibukanlah temuan arkeologis pertama dari taman pantai yang populer, di mana pernah ditemukan sisa-sisa pemukiman selama era Muslim.
Taman ini memiliki jejak arkeologi yang kaya.
Termasuksebuah benteng kuno yang melindungi garis pantai sekitar 3.500 tahun yang lalu ketika dihuni oleh orang Kanaan.
Yannai memperkirakan temuan-temuan di gua itu berasal dari abad ke-13 SM (Akhir Zaman Perunggu),atau kira-kira periode firaunkeras hati yang tidak akan membiarkan umat Musa lolos pergi begitu saja.
Meskipun tidak ada bukti langsung tentang Ramses II di Israel, sebuah prasasti yang menghubungkan kemenangan atas orang Kanaan oleh putranya, Merneptah, ditemukan pada tahun 1896.
Prasasti tersebut dianggap sebagai referensi tekstual paling awal untuk “Israel” yang ditemukan di luar Tanah Suci.
“Pada periode ini,Kekaisaran Mesir menguasai Kanaan, dan pemerintahan Mesir menyediakan kondisi yang aman untuk perdagangan internasional yang luas."
(*)