Pasca pertempuran itu, Raden Wijaya sebenarnya telah mengampuni semua pihak yang terlibat.
Akan tetapi, akibat fitnah Mahapati, Lembu Sora akhirnya dicap sebagai pemberontak yang telah membunuh Kebo Anabrang.
Mahapati terus menghasut pejabat istana dan menyatakan bahwa Lembu Sora harus dihukum mati.
Namun, Raden Wijaya menolak usulannya karena hukuman itu dirasa terlalu berat.
Mahapati pun belum menyerah, dan kembali membuat fitnah dengan melaporkan bahwa para pejabat istana mulai resah karena raja seolah-olah melindungi Lembu Sora.
Akibatnya, Raden Wijaya langsung memberhentikan Lembu Sora dari jabatannya dan berencana akan membuangnya ke Tulembang.
Mahapati kemudian menemui Lembu Sora di rumahnya untuk menyampaikan keputusan raja.
Meski merasa sedih dan kecewa, Lembu Sora berniat datang ke istana untuk menyerahkan diri.
Akan tetapi, karena akal bulus Mahapati, Lembu Sora justru disangka akan melakukan pemberontakan terhadap raja.
Akhir hidup Lembu Sora
Lembu Sora berangkat menuju istana bersama Juru Demung dan Gajah Biru.
Baca Juga: Raja Majapahit Suka 'Blusukan,' Rakyat Bisa Menyampaikan Petisi Langsung
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR