Hal itu merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, sebagai bagian dari dinamika sejarah hidup manusia.
Globalisasi berasal dari kata globalization. Global berarti mendunia, sementara ization adalah prosesnya.
Dalam Encyclopaedia Britannica (2015) disebutkan kalau fenomena ini bukanlah situasi yang baru, karena banyak kerajaan maupun gerekan keagamaan yang telah menjalani proses globalisasi.
Secara sederhana, kita bisa memaknai globalisasi ini sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia (KBBI).
Banyak faktor yang mendorong terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi informasi dan transportasi adalah di antaranya.
Dengan teknologi dan transportasi yang semakin canggih, transaksi dalam bidang ekonomi antarnegara menjadi sangat mudah.
Globalisasi memiliki dampak positif dan dampak negatif. Diketahui ada tiga respon yang bisa diberikan oleh sebuah kelompok terhadap fenomena globalisasi ini.
Pertama, kelompok rejeksionis yang menolak mentah-mentah segala bentuk produk pemikiran era globalisasi.
Kedua adalah mereka yang menerima segala bentuk produk globalisasi dengan tidak pernah melakukan filter terhadapnya.
Sementara yang ketiga adalah mereka yang memilih untuk bersikap adaptif, tidak menampik tetapi juga tidak menerimanya begitu saja.
Dengan kata lain, ada proses seleksi untuk memilih dan memilah produk mana yang sesuai dengan nafas kehidupan bangsa.
Baca Juga: Benarkah Sebenarnya Kerajaan Israel Kuno Justru Didirikan oleh Firaun?
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR