Berbeda halnya dengan identitas yang secara alamiah melekat pada diri manusia, identitas atau jati diri dalam pengertian kedua yaitu bahwa identitas terlahir sebagai hasil interaksi sosial antarindividu atau antarkelompok.
Identitas individu adakalanya bersifat alamiah tapi juga bisa melekat karena hasil interaksi dengan individu dan kelompok lain.
Begitu juga identitas kelompok. Ada identitas yang berasal dari sebuah interaksi dengan kelompok di luar dirinya, serta jati diri yang secara alamiah menjadi ciri dari kelompok tersebut.
Pada era globalisasi, interaksi antara masyarakat dunia semakin mudah dilakukan dan lebih terasa dekat bahkan seolah tak berjarak.
Masyarakat dunia memiliki pengaruh terhadap kehidupan kita, dan begitupun juga sebaliknya.
Kehidupan kita sebagai sebuah bangsa turut membentuk identitas masyarakat dunia.
Apa yang kita miliki (nilai, tradisi, budaya dan lainnya) menjadi bagian dari kekayaan kebudayaan dunia yang begitu kaya.
Di antara kebudayaan itu, semuanya memiliki keunggulan dan kelebihannya.
Berbagai perubahan yang menyertai era globalisasi, pada gilirannya juga memberikan pengaruh pada cara pandang manusia terhadap kehidupan alam semesta.
Nilai, norma, dan pola hidup berubah teramat cepat dan menjadi tatanan baru. Namun, tatanan itu pula yang pada akhirnya menjauhkan manusia dari kepastian nilai yang berpuluh-puluh tahun lamanya ia pegang.
Muncullah perdebatan-perdebatan mengenai bagaimana cara menyikapi era globalisasi. Karena selain membawa kemudahan dalam berbagai hal, bagaimanapun globalisasi juga beserta masalah yang ditimbulkannya.
Baca Juga: Mengapa Berita Proklamasi Tidak Diterima secara Bersamaan di Seluruh Wilayah Indonesia?
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR