Intisari-Online.com - Video kecelakaanKereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) viral di media sosial.
Setelah diselediki,kecelakaanKereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) itu melibatkan kereta teknik proyek KCJB.
Kecelakaan terjadipada Minggu (18/12/2022) sore di trase kereta cepat Kampung Campaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Akibat darikecelakaanKereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ini, dua orang tewas dan lima lainnya mengalami luka berat.
Dua korban tewas merupakan warga negara asing (WNA) asal China yang adalah pekerja teknis.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, saat iniPolda Jawa Barat telah menurunkan tim khusus untuk menyelediki kecelakaan ini.
Ada dugaan lokomotif kereta berwarna hijau dan kuningitu anjlok karena tidak bisa melakukan pengereman.
Bagaimana tanggapanKereta Cepat Indonesia China (KCIC)?
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (20/12/2022), Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratrymenyampaikan kecelakaan itumasih dalam proses investigasi.
Lokasi anjloknya kereta teknis inidiperkirakan terjadi di area Cipada - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
Saat ini, KCIC sudah bekerja sama dengan pihak berwenang untukmenginvestigasi kejadian ini.
Perlu Anda tahu, proyekKereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah menghabiskan dana hingga 7,5 miliar Dollar AS (Rp117 triliun) pada November 2022.
Awalnya, biaya proyek KCJB ini hanya senilai 5,573 miliar Dollar AS.
Lalu pada 2021, biaya membengkak menjadi6,071 miliar Dollar AS.
Kemudian pada September 2021, biaya lagi-lagi membengkak menjadi7,97 miliar Dollar AS (Rp113 triliun).
Dari awal hingga November 2022, maka biayamembengkak hampir 1,449 Dollar AS (Rp21 triliun).
MenurutWakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, ada beberapa alasan mengapa biaya proyek KCJB membengkak.
Misalnya karenabeberapa komponen biaya yang tidak masuk perhitungan awal nilai proyek sebanyak 6 miliar Dollar AS.
Sementarapembengkakan biaya proyek paling besar terjadi pada pekerjaan tanah dasar (subgrade) dan terowongan (tunnel) sepanjang 4,6km yang mengalami tantangan konstruksi.
Siapa yang bertanggungjawab atas biaya proyek KCJB ini?
Rupanya ada beberapa pihak yang menanggung pembengkakkanbiaya proyek KCJB ini.
Di antaranyaKonsorsium Indonesia, Konsorsium China, serta pinjaman dari China Development Bank (CDB).
Dengan jumlah biaya sebesar itu, makaEkonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, mengatakan proyek ini baru bisa balik model pada139 tahun mendatang.
Itu dengan catatan harga tiket Rp250.000 dankursi yang diisi 50 persen dengan jumlah trip sekitar 30 kali sehari.
Jika harga tiket Rp300.000 dan kursi terisi 60% deganjumlah trip lebih banyak yaitu sebanyak 35 trip sehari, maka menjadi 83 tahun.
Sementara jika harga tiket Rp350.000 dan kursi terisi 80% denganjumlah trip 30 kali sehari, maka balik modal bisa 62 tahun.
Terakhir, jika harga tiket Rp400.000 dan kursi terisi 100% dengan jumlah trip 39 kali sehari, makabalik modal hanya 33 tahun lagi.