Namun setelah Israel didirikan secara paksa pada tahun 1948, keadaan yang penuh kedamaian ini pun mulai berubah.
Oleh Mossad, warga Yahudi Maroko terus-menerus dibujuk untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke Israel.
Seperti dilansir dari aljazeera.com, badan intelijen Israel tersebut memiliki peran kunci dalam membuat orang-orang Yahudi Maroko utnuk sudi meninggalkan tempat tinggal mereka di Maroko.
Mereka terus menghasut warga Yahudi tentang ancaman yang mengintai jika tidak pindah ke Israel.
Secara diam-diam, anggota Mossad pun menyusun rencana rahasia untuk memindahkan orang-orang Yahudi Maroko ke Israel.
Menurut Fanny Mergui, salah seorang aktivis politik sekaligus seorang Yahudi Maroko yang memutuskan kembali, masyarakat merasa "sangat terancam".
Mergui juga mengisahkan bagaimana "propaganda Zionis dilakukan dengan sangat gencar."
Beberapa orang Yahudi memang berhasil menolak inisiatif Mossad dan tetap tinggal di Maroko.
Namun, sebagian besar justru memilih untuk pergi hingga hanya menyisakan 2.000 orang Yahudi Arab di Maroko.
KOMENTAR