Mereka memprediksi jika mereka mampu melacak letusan Gunung Agung, maka mereka bisa tahu lebih banyak tentang bagaimana sebuah bahan kimia bisa terlepas ke atmosfer.
Pengamatan terhadap pelepasan bahan kimia inilah yang kemudian diharapkan NASA untuk bisa melawan perubahan iklim.
Lalu mengapa harus Gunung Agung? Sebab pada 2018, Gunung Agung secara konsisten menuangkan uap dan gas ke atmosfer yang bisa memicu "musim dingin vulkanik".
Kondisi serupa pernah terjadi pada 1815 kala Gunung Tambora meletus.
Sebuah letusan gunung yang mampu membuat salju turun di Albany, New YOrk pada Juni setahun berikutnya.
KOMENTAR