Intisari-online.com - Pada 1 Desember, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan bahwa setiap konflik antara negara-negara dengan senjata nuklir.
Berpotensi meningkat menjadi perang nuklir habis-habisan, dan oleh karena itu harus dihindari dengan segala cara, menurut stasiun RT.
"Setiap perang antara kekuatan nuklir tidak dapat diterima,"katanya.
"Bahkan jika seseorang mengobarkan perang dengan cara konvensional, akan ada risiko eskalasi menjadi perang nuklir," kata Lavrov dalam konferensi pers.
Ketika ditanya tentang upaya bersama Rusia dan AS untuk mengurangi kapasitas strategis antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri Lavrov menunjukkan bahwa pada September tahun lalu.
Pihak AS pada dasarnya membekukan negosiasi bilateral dalam mencapai kesepakatan tentang pembatasan senjata ofensif strategis.
Tidak lama kemudian Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina.
Diplomat top Rusia mengatakan tidak sulit untuk memahami alasan di balik langkah AS tersebut.
Namun, Lavrov tetap bersikeras bahwa tanggung jawab Moskow dan Washington sebagai dua kekuatan nuklir terbesar di dunia tetap tidak berubah.
Dia juga mengulangi pernyataan bersama para pemimpin Rusia dan Amerika bahwa tidak ada yang akan memenangkan perang nuklir dan oleh karena itu tidak boleh dibiarkan pecah.
Baca Juga: Bikin Amerika Sakit Kepala Sebenarnya Berapa Jumlah Nuklir China yang Disebut Terus Bertambah
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR