Bikin Amerika Sakit Kepala Sebenarnya Berapa Jumlah Nuklir China yang Disebut Terus Bertambah

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Senjata Nuklir China
Ilustrasi - Senjata Nuklir China

Intisari-online.com - Pentagon memperingatkan bahwa China berada di jalur yang hampir empat kali lipat jumlah hulu ledak nuklir.

"Selama dekade berikutnya, China bertujuan untuk memodernisasi, mendiversifikasi, dan memperluas kekuatan nuklirnya," kata Pentagon dalam laporan tahunannya tentang kekuatan militer China.

Laporan Pentagon dirilis pada 29 November.

"Menurut perkiraan Departemen Pertahanan AS, China saat ini memiliki lebih dari 400 hulu ledak nuklir aktif," katanya.

"Jika mereka terus memperluas persenjataan nuklirnya , mereka dapat memiliki sekitar 1.500 hulu ledak pada tahun 2035," kata Pentagon dalam laporan tersebut.

"Angkatan Udara China juga telah membuat langkah besar. Mereka dengan cepat mengejar angkatan udara negara-negara Barat," penilaian Pentagon.

Tahun lalu, Pentagon memperkirakan China memiliki sekitar 350 hulu ledak nuklir aktif.

Jika perhitungan Pentagon benar, maka lebih dari 10 tahun setelah 2022, China akan memproduksi lebih dari 1.000 lebih hulu ledak nuklir.

Sebagai perbandingan, Rusia saat ini memiliki sekitar 5.900 hulu ledak nuklir, terbanyak di dunia.

AS menempati peringkat kedua dengan sekitar 5.400 hulu ledak nuklir.

Negara-negara lain di dunia yang memiliki senjata nuklir adalah Prancis, Inggris, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara, menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS).

Baca Juga: Lebih Dari Sepak Bola Ini Alasan Pertandingan Iran-AS Sangat Sengit, Ada Persaingan Nuklir Di Baliknya!

Menurut RT, program nuklir China selalu dirahasiakan.

Dalam laporan tahunannya yang dirilis pada 29 November, Pentagon mengidentifikasi China sebagai tantangan terbesar bagi AS dalam hal bersaing untuk mendapatkan pengaruh global.

China mempercepat peningkatan kekuatan nuklir dan angkatan udaranya.

Menurut Pentagon, laju pengembangan senjata nuklir China "melampaui" setiap ancaman nuklir terhadap negara tersebut.

Sementara itu, AS tidak menutup kemungkinan penggunaan senjata nuklir untuk menanggapi ancaman non-nuklir.

China telah berulang kali menolak peringatan dari Amerika Serikat tentang perluasan kekuatan militernya.

Beijing mengatakan bahwa Washington "memiliki mentalitas Perang Dingin yang sudah ketinggalan zaman dan pemikiran sempit".

Artikel Terkait