Intisari-Online.com - Ketegangan China Taiwan saat ini adalah yang tertinggi selama beberapa waktu.
Bahkan melansir Kompas.com, Xi Jinping meminta tentara China untuk "memfokuskan seluruh energinya pada pertempuran" dalam persiapan untuk perang, menurut laporan media partai Komunis China.
Seiring ketegangan itu, kini Republik Rakyat China (RRC) diyakini terus mempercepat proyek modernisasi militernya yang ditandai dari isi pidato Presiden Xi Jinping pada 16 Oktober 2022 lalu.
“Negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, perlu mewaspadai peningkatan kekuatan militer Republik Rakyat Cina (RRC) dalam 5 tahun ke depan," ujar pengamat Tiongkok yang juga Ketua Forum Sinologi Indonesia, Johanes Herlijanto, Jumat, 25 November 2022,
Menurut Johanes, ambisi Presiden Xi tersebut terlihat dalam pidato beliau pada pembukaan Kongres Nasional PKC ke 20 tangal 16 Oktober yang lalu.
Dalam pidato tersebut, Xi menyampaikan tekadnya untuk mempercepat proses transformasi militer China.
Dalam pandangan Johanes, tekad Xi tampaknya sangat mungkin terlaksana mengingat perkembangan militer China akhir-akhir ini terlihat sangat pesat, khususnya dalam hal modernisasi alutsista mereka.
Sebagai contoh, kapal induk ketiga mereka, Fujian, baru saja diresmikan pada 22 Juni 2022 yang lalu.
Jumlah kepemilikan kapal dari angkatan laut China pun seimbang, bila tidak melebihi, kepemilikan kapal dari angkatan laut Amerika Serikat.
Ini berarti bahwa proyek modernisasi militer China direncanakan untuk berlangsung jauh lebih cepat dari pada yang dicanangkan oleh Xi pada kongres PKC ke-19 tahun 2017 yang lalu.
Saat itu, Xi menyampaikan misinya untuk menuntaskan proses modernisasi angkatan bersenjata China secara mendasar pada 2035, sehingga pada pertengahan abad ke 21, militer China diprediksi telah sepenuhnya bertransformasi menjadi angkatan bersenjata kelas dunia.
Baca Juga: Bagaimana Periode Penjajahan Jepang Berlangsung di Indonesia?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR