Hubungan Amerika dan Rusia Memburuk, Pentagon Kirim Pasukan Elit untuk Latihan Pelatihan Nuklir, Mau Perang?

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan Rusia dikenal sebagai negara militer terkuat di dunia.

Selain menjadi negara militer terkuat di dunia, Amerika Serikat (AS) dan Rusia juga menjadi negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia.

Nah, di tengah isu perang nuklir antara kedua,Pentagon telah mengerahkan Divisi Lintas Udara ke-101 elit ke Eropa.

Ini merupakan pertama kalinya divisi itu dikerahkan sejak Perang Dunia II.

Apa ituDivisi Lintas Udara ke-101?

Dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (26/10/2022),Divisi Lintas Udara ke-101mengkhususkan diri dalam operasi serangan udara.

Divisi ini memainkan peran penting dalam pendaratan D-Day, pembebasan Belanda, dan dalam Pertempuran Bulge pada tahun 1944.

PengerahanDivisi Lintas Udara ke-101 elit ke Eropa dilakukan sebagai bagian dari latihan kesiapan militer dengan sekutu NATO di tengah memburuknya ketegangan dengan Rusia atas Ukraina.

Memburuknya hubungan NATO dan Rusia terjadi ketika Rusia dan Ukraina saling menyalahkan terkaitpenyebaran senjata nuklir dan biologi.

Padahal senjata nuklir dan biologi sangat dilarang dalam perang.

Bahkan Rusia mengklaim Ukraina berencana untuk meledakkan "bom kotor."

Melihat hal itu, NATO pun bergerak.

NATO telah merilis cuplikan jet tempur F22 AS dalam formasi dengan pesawat tempur Euro Italia, dan F16 Polandia, dan MIG 29 di atas langit Polandia.

Di tengah dua minggu latihan nuklir, NATO kiha melibatkan pasukan paling maju AS di dekat perbatasan Ukraina, yaitu Divisi Lintas Udara ke-101.

"Kami membawa kemampuan unik dari kemampuan serangan udara kami," kataKolonel Edwin Thetis kepada CBS Evening News.

"Ini juga sangat berarti bagi kami untuk kembali ke Eropa setelahpuluhan tahun pergi."

Latihan militer berlangsung kurang dari lima mil dari perbatasan Ukraina.

Prajurit dari Divisi Lintas Udara ke-101 telah bergabung dengan pasukan Rumania untuk latihan tembak-menembak besar-besaran dalam pelatihan yang dirancang untuk mensimulasikan pertempuran skala penuh.

Seorang tentara ke-101 mengatakan, "Setiap tembakan harus diperhitungkan."

"Dan kemudian, tentu saja, musuh kita menyaksikan unjuk kekuatan untuk sekutu dan musuh Amerika."

Sebelumnya,Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Minggu.

Dia juga mengadakan panggilan telepon dengan tiga rekan lain dari negara-negara NATO.

Tapi Rusiatidak memberikan rincian tentang percakapan dengan Austin. NamunShoigu mengatakan situasi di Ukraina memburuk.

Hal itu dikonfirmasiMenteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu

"Mereka membahas situasi di Ukraina yang memburuk dengan cepat. Ini cenderung menuju eskalasi lebih lanjut yang tidak terkendali," ucapLecornu.

Baca Juga: Mendadak Negara Sekutu Rusia Ini Ingin Kirim Tentaranya dalam Perang Rusia dan Ukraina, Ada Apa?

Artikel Terkait