Find Us On Social Media :

Mendadak Negara Sekutu Rusia Ini Ingin Kirim Tentaranya dalam Perang Rusia dan Ukraina, Ada Apa?

By Mentari DP, Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:30 WIB

Tentara Belarusia dalam perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai, Belarusia tidak pernah terlibat langsung dalam pertempuran tersebut.

Namun, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko merupakan sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Nah, kini Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengancam akan mengangkat senjata dan memobilisasi pasukan dalam perang Rusia dan Ukraina.

Jika benar terjadi, ini merupakan negara pertama yang mau tidak langsung dalam perang tersebut.

Diketahui, bagian dari invasi awal Ukraina dimulai di wilayah Belarusia.

Tujuannya memberi tentara Rusia rute terpendek menuju ke Kyiv, dan negara itu telah menjadi landasan peluncuran untuk serangan rudal ke Ukraina.

Tetapi jika pasukan Lukashenko benar-benar ikut bertempur di Ukraina, ini bisa menjadi ancaman bagi jabatan perdana menterinya. Serta juga bagi Putin.

Mengapa?

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (20/10/2022), awal bulan ini, Lukashenko mengatakan kepada kantor berita yang dikelola negara, Belta, bahwa Belarusia dapat bergabung dengan Rusia dalam pertempuran.

Dia menyatakan rencana harus "maju" untuk melawan "semua jenis bajingan yang mencoba menyeret Belarus ke dalam pertarungan".

Presiden berusia 68 tahun, yang telah berkuasa sejak 1994, mengumumkan pada 10 Oktober 2022 bahwa Rusia dan Belarusia menyatukan kekuatan menyusul ledakan di Jembatan Kerch atau Jembatan Krimea yang menghubungkan Rusia dan Krimea.

“Saya sudah mengatakan bahwa hari ini Ukraina tidak hanya membahas tetapi merencanakan serangan di wilayah Belarus," ucap Lukashenko.