Penulis
Intisari-Online.com - Sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai, Belarusia tidak pernah terlibat langsung dalam pertempuran tersebut.
Namun, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko merupakan sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Nah, kini Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengancam akan mengangkat senjata danmemobilisasi pasukan dalam perang Rusia dan Ukraina.
Jika benar terjadi, ini merupakan negara pertama yang mau tidak langsung dalam perang tersebut.
Diketahui,bagian dari invasi awal Ukraina dimulai di wilayah Belarusia.
Tujuannya memberitentara Rusia rute terpendek menuju ke Kyiv, dan negara itu telah menjadi landasan peluncuran untuk serangan rudal ke Ukraina.
Tetapi jika pasukan Lukashenko benar-benar ikut bertempur di Ukraina, ini bisa menjadi ancaman bagi jabatan perdana menterinya. Serta juga bagi Putin.
Mengapa?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Kamis (20/10/2022), awal bulan ini,Lukashenko mengatakankepada kantor berita yang dikelola negara, Belta, bahwa Belarusia dapat bergabung dengan Rusia dalam pertempuran.
Dia menyatakan rencana harus "maju" untuk melawan "semua jenis bajingan yang mencoba menyeret Belarus ke dalam pertarungan".
Presiden berusia 68 tahun, yang telah berkuasa sejak 1994, mengumumkan pada 10 Oktober 2022 bahwa Rusia dan Belarusia menyatukan kekuatan menyusul ledakan di Jembatan Kerch atau Jembatan Krimea yang menghubungkan Rusia dan Krimea.
“Saya sudah mengatakan bahwa hari ini Ukraina tidak hanya membahas tetapi merencanakan serangan di wilayah Belarus," ucapLukashenko.
"Kami telah sepakat untuk mengerahkan pengelompokan regional Federasi Rusia dan Republik Belarusia."
"Sebab seharusnya tidak ada perang di wilayah Belarusia.”
Akan tetapi ada beberapa masalah jika pasukan Belarusia ikut terlibat dalam perang Rusia dan Ukraina.
Salah satunya soal apakah tentara Belarusia memiliki kekuatan untukberperang di Ukraina.
Mantan Presiden Belarusa Sviatlana Tsikhanouskaya mengatakan dia yakin bahwa Presiden Lukashenkoakan memberikan perintah kepada tentara Belarusia untuk berpartisipasi dalam invasiRusia ke Ukraina.
Tapi apakah tentara Belarusia mampu, dia belum yakin.
"Bayangkan saja jika dia membuat perintah ini lalutentara Belarusia melintasi perbatasan. Mereka bisa saja membelot."
"Ada kemungkinan mereka bersembunyi karena sebenarnya mereka tidak ingin melawan Ukraina."
"Reputasi Belarusia di depan Putin sudah pasti buruk."
Apa yang dikatakanTsikhanouskaya ada benarnya.
MeskiLukashenko didukung oleh Rusia untuk menjadi Presiden Rusia, tapi sebagian besar masyarakat Belarusia tidak menyetujuipenempatan pasukan Belarusia di Ukraina.
Bahkan mayoritasBelarusia tidak mendukung konsentrasi pasukan Rusia yang saat ini berada di negara mereka atau mendukung membantu Rusia dengan cara apa pun.
Jadi, jika sampaiLukashenko salah langkah, ini bisa menjadi bomerang sendiri bagi Belarusia.