Intisari-Online.com - Terkaitgangguan ginjal akut misterius yang menimpa anak-anak,Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan larangan penjualan obat cair untuk sementara waktu.
Salah satu obat cair yang dihentikan penjualannya olehKementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah obat paracetamol sirup.
Sebab obatparacetamol sirup dan obat cair lainnya diduga menjadi penyebabgangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (20/10/2022), gangguan ginjal akut misterius alias gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) ini sudah menyerang 192 anak di20 provinsi di Indonesia hingga 18 Oktober 2022.
Meski belum ada konfirmasi resmi, tapi untuk berjaga-jaga Kemenkes menghentikan sementara penjualan obat cair untuk anak-anak.
Kemenkes juga telah meminta agar para dokter tidak lagi meresepkan obat cair/sirup kepada pasien.
Khususnya kepada anak-anak yang sedang sakit.
Padahal sejak lamaparacetamol menjadi salah satu obat yang diresepkan untuk semua orang ketika sedang demam.
Bahkanparacetamol atauacetaminophen disebut bisa mengatasi nyeri selama kehamilan.
Akan tetapi ibu hamil yang ingin mengonsumsiparacetamol harus bertanya dulu kepada dokternya.
Selainparacetamol, terkadang para ibu hamil mengonsumsi ibuprofen sebagai obatpereda nyeri.
Padahal efekibuprofen pada kehamilan tidak kalah mengerikan. Itu tergantung usia kehamilan masing-masing.
Misalnya, padatrimester pertama atau pada awal usia kehamilan, apabila ibu hamil mengonsumsiibuprofen, maka hal itu bisa meningkatrisiko keguguran kehilangan janin.
Atau menurut sebuah penelitian, efek samping ibuprofen lainnya adalah bisa menimbulkan risiko cacat lahir pada bayi.
Sementara padatrimester kedua, efek sampingibuprofen bagi ibu hamil adalah bisamembahayakan ginjal bayi yang sedang berkembang.
Ingat, padatrimester kedua, biasanya organ tubuh bayi sedang berkembang dan itu belum sempurna.
Sementara padatrimester ketiga, ibuprofen sudah dianggap sebagai obat yang berbahaya bagi ibu hamil olehUS Food and Drug Administration (FDA).
Ada beberapa alasan.
Pertama,bisa mengakibatkanpenurunan jumlah cairan ketuban.
Kedua,bisa menyebabkantekanan darah tinggi pada paru-paru bayi yang baru lahir.
Ketiga, bisameningkatkan risiko persalinan terlambat dari hari perkiraan lahir (HPL).
Terakhir, apabila ibuprofendikonsumsi pada 1 minggu menjelang kelahiran, maka obat ini bisa memicu risiko perdarahan