Bagaimana Masyarakat di Berbagai Belahan Dunia Saling Kerkontribusi di Era Globalisasi Ini?

Mentari DP

Editor

Bagaimana masyarakat di berbagai belahan dunia saling berkontribusi pada pembentukan identitasnya masing-masing? Bagaimana globalisasi berkontribusi atas hal ini?
Bagaimana masyarakat di berbagai belahan dunia saling berkontribusi pada pembentukan identitasnya masing-masing? Bagaimana globalisasi berkontribusi atas hal ini?

Intisari-Online.com -Bagaimana masyarakat di berbagai belahan dunia saling berkontribusi pada pembentukan identitasnya masing-masing? Bagaimana globalisasi berkontribusi atas hal ini?

Soalterkait Bagaimana masyarakat di berbagai belahan dunia saling berkontribusi pada pembentukan identitasnya masing-masing? Bagaimana globalisasi berkontribusi atas hal ini?ada dihalaman 107.

Tepatnya dalambuku PPKn kelas XIdiKurikulum Merdeka.

Untuk jawabannya, Andabisa membukahalaman 107padabab 1Kita dan Masyarakat Global.

Perlu Anda tahu, berbagai perubahan yang menyertai era globalisasi ini, pada gilirannya juga memberikan pengaruh pada cara pandang manusia terhadap kehidupan alam semesta.

Nilai, norma, dan pola hidup berubah teramat cepat dan menjadi tatanan baru.

Tatanan itulah yang pada akhirnya menjauhkan manusia dari kepastian nilai yang berpuluh-puluh tahun lamanya ia pegang.

Dari sini, muncullah perdebatan-perdebatan mengenai bagaimana cara menyikapi era globalisasi ini.

Karena bagaimanapun juga, globalisasi beserta masalah yang ditimbulkannya merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, sebagai bagian dari dinamika sejarah hidup manusia.

Tentunya, dibutuhkan cara yang lebih arif dalam menyikapi berbagai keruwetan era globalisasi ini.

Baca Juga: PPKn Kelas XI: Bagaimana Kedudukan Kita dalam Masyarakat Dunia?

Namun ada tiga respon yang bisa diberikan oleh sebuah kelompok terhadap fenomena globalisasi ini.

Pertama, kelompok rejeksionis yang menolak mentah-mentah segala bentuk produk pemikiran era globalisasi.

Kelompok ini percaya bahwa yang berbau asing harus ditolak.

Alasannya karena tidak sesuai dengan jati diri serat kepribadian bangsanya.

Sikap ini sembari dibarengi dengan sikap superior atau mengakui bahwa hanya kebudayaannya saja yang paling terbaik.Sementara yang lain lebih rendah.

Kedua adalah mereka yang menerima segala bentuk produk globalisasi dengan tidak pernah melakukan filter terhadapnya.

Ini kebalikan dengan sikap kelompok pertama.

Mereka menerima tanpa filter nilai, budaya, serta tradisi yang datang dari luar kebudayaannya.

Sementara yang ketiga adalah mereka yang memilih untuk bersikap adaptif, tidak menampik tetapi juga tidak menerimanya begitu saja.

Dengan kata lain, ada proses seleksi untuk memilih dan memilah produk mana yang sesuai dengan nafas kehidupan bangsa.

Ini dilakukan sambil melakukan refleksi kritis terhadap segala hal yang merupakan bentukan dari masa ini.

Baca Juga: Jawaban dari Soal PPKn Kelas X:Produk Perundang-undangan yang Ada di Indonesia

Artikel Terkait