Intisari-Online.com – Perang Mawar pada abad ke-14 merupakan serangkaian pertempuran brutal dan mematikan.
Perang Mawar terjadi di Inggris antara tahun 1455-1487.
Dua keluarga Plantagenet memperebutkan takhta Inggris, yaitu York dan Lancaster.
Konflik sipil merenggut nyawa lebih dari 105.000 orang, mulai dari tentara dan bangsawan, hingga petani.
Perang Mawar (The Wars of the Roses) benar-benar mengubah sejarah Inggris secara keseluruhan.
Perang tersebut mengakhiri garis keturunan laki-laki dari keluarga Plantagenet melalui garis York dan Lancaster, saat keluarga Tudor mendirikan dinasti mereka yang bertahan lebih dari 100 tahun mengubah sejarah Inggris selamanya.
Salah satu yang berperan dalam Perang Mawar tersebut adalah Raja Henry VI.
Raja Henry VI (1422-1461; 1470-1471) adalah penguasa Inggris selama dua periode yang berbeda selama abad kelima belas.
Putra dari Raja Inggris Henry V yang legendaris, dia adalah seorang raja Lancastrian yang pemerintahannya ditandai dengan penyakit mental dan ketidakmampuannya untuk memerintah karenanya.
Dia naik takhta dalam usia kurang dari satu tahun setelah kematian ayahnya yang terlalu dini.
Akibatnya, pemerintahan awalnya didominasi oleh pemerintah kabupaten, anggota yang paling menonjol adalah pamannya (saudara laki-laki ayahnya) Humphrey, Adipati Gloucester dan Kardinal Henry Beaufort (paman tiri pamannya).
Baca Juga: Turun Takhta Demi Wanita, Apa Hubungan Antara Raja Edward VIII dengan Nazi? Apakah Dia Berkhianat?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR