"Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung @RESTABES_BDG," tulis pengunggah.
Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung @RESTABES_BDG
path hah twitter friendster haruto ahok tele pic.twitter.com/jrTbcuH9pz
— Cafe Guy (@salmandoang) November 18, 2022
Terkait video viral yang beredar, yang disebutkan terjadi di sekolahnya, Kepala Sekolah SMP Plus Baiturrahman, Saefullah Abdul Muthalib, pun memberikan tanggapan.
Saefullah sendiri mengakui bahwa video yang disebut sebagai aksi perundungan tersebut terjadi di sekolahnya pada 17 November 2022.
Peristiwa tersebut, menurut Saefullah, terjadi saat proses belajar-mengajar memasuki jam ketiga pelajaran.
"Kebetulan guru jam ke tiga itu sedang ke luar kelas sebentar," tutur Saefullah, seperti dilansir dari jabar.tribunnews.com, Sabtu (19/11/2022).
Namun, mengenai narasi bullying yang beredar di dunia maya, Saefullah membantahnya.
Menurut laporan yang diterima dirinya, para siswa tersebut sedang membuat game berupa tebak-tebakkan.
"Ketika itu anak-anak membuat game," ujar Saefullah.
Pemasangan helm sendiri, menurut Saefullah, dilakukan sebagai pelindung kepala korban.
Sebab, setelah dipasangi helm, korban akan dipukul oleh temannya, untuk kemudian menebak siapa pelakunya.
"Kemudian menebak siapa (yang memukul) itu permainannya," jelas Saefullah.
KOMENTAR