Intisari-Online.com - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad sedang merasa menjadi korban "bullying" dari "orang-orang yang sangat berkuasa".
Mahathir merasa bersalah karena telah membuat warga Iran yang berada di Malaysia kesulitan menjalani hidup.
Apalagi, beberapa warga Iran tersebut sampai mengaku jadi terpaksa "menyimpan uang di bawah bantal".
Ada apa gerangan? Simak ulasannya berikut ini.
Bank-bank di Malaysia menutup rekening milik individu dan perusahaan asal Iran.
Hampir 12 orang yang terkena dampak penutupan rekening ini mengatakan kepada Reuters.
Ini menandakan bahwa sanksi Amerika Serikat memiliki dampak yang luas bagi warga negara republik Islam.
Mengutip Reuters, Rabu (30/10), meski bank-bank Malaysia tampaknya lebih hati-hati dalam berurusan dengan orang Iran dibandingkan dengan warga negara lain, beberapa orang Iran dan seorang pejabat kedutaan mengatakan ada penutupan rekening massal di negara Asia Tenggara dalam beberapa bulan terakhir.
Source | : | Kontan.co.id,scmp.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR