Intisari-Online.com - Kabar penangkapan seorang aktivis karena tuduhan mengkritik putra mahkota Johor mendapat perhatian dari Perdana MenteriMalaysia Mahathir Mohamad.
Mahathir, pada Jumat (10/5/2019), mengaku sangat menyesalkan tindakan penangkapan tersebut.
Pernyataan Mahathir itu menjadi serangan terbaru yang ditujukan kepada putra mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim sejak pertikaian keduanya yang dipicu persoalan hak pengelolaan tertinggi pemerintahan negara bagian antara pemerintah federal atau keluarga kerajaan.
"Saya mendapat informasi bahwa pihak berwenang telah menangkap seorang aktivis media sosial," kata Mahathir di akun Twitter miliknya.
"Seperti yang telah saya tekankan sebelumnya, tidak ada pemimpin di Malaysia yang bebas dari kritik," tambah perdana menteri.
Pernyataan Mahathir itu berkenaan dengan penangkapan Firdaus Abdillah, editor majalah online Neon Berapi, yang ditahan pada Kamis (9/5/2019) malam, setelah dituduh menjelek-jelekkan putra mahkota Johor di media sosial Twitter.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR