Advertorial

PM Mahathir Sopiri Jokowi Saat Kunjungan Kerja, Ini Kunci PM Malaysia Tersebut Tetap Aktif dan Enerjik Meski Usianya Sudah 94 Tahun

Tatik Ariyani

Editor

Di usia 94 tahun, Mahathir bekerja dari jam 8.30 pagi hingga 6 sore. Ia mengatakan bahwa otot dan otak tidak boleh pensiun agar tidak cepat pikun.
Di usia 94 tahun, Mahathir bekerja dari jam 8.30 pagi hingga 6 sore. Ia mengatakan bahwa otot dan otak tidak boleh pensiun agar tidak cepat pikun.

Intisari-Online.com - Presiden Jokowi menceritakan kisah uniknya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia pada Jumat (9/8/2019).

Jokowi kemudian mengunggah video saat mengendarai mobil yang disetir oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Dikutip dari Kompas.com, momen itu berlangsung saat keduanya hendak bergegas dari ruang pertemuan di Perdana Putra Buiding menuju aula bersantap di Seri Perdana, Putrajaya.

"Diajak Bapak Tun. Beliau setir sendiri, ngebut juga. Inilah beliau," ujar Jokowi.

"Pagi hari ini saya berkunjung ke Malaysia. Dan tadi diterima oleh Tun. Dan saya sekarang diajak bapak Tun. Beliau setir sendiri hehehe. Beliau hehe, setir sendiri, ngebut juga,"tambahnya kemudian.

Baca Juga: Mahathir Sita Rp3,35 Triliun dari Perusahaan China: 'Kami Berhak Atas Uang Tersebut’

Presiden Jokowi juga menyebut PM Mahathir sebagai pemimpin senior yang masih enerjik.

"Kerja keras pagi, siang, dan malam, dan masih setir mobil sendiri," ucapnya sambil berkelakar. Jokowi mengenang momen sebelumnya saat ia juga pernah disopiri Mahathir.

Saat itu ia diajak Mahathir menjajal mobil Proton dalam rangka uji berkendara.

Tidak hanya menyetir saja, di usianya yang tak lagi muda yakni 94 tahun, Mahathir juga bekerja dari jam 8.30 pagi hingga 6 sore setiap hari.

Durasi waktu kerja ini sedikit berubah dari yang sebelumnya yakni jam 8 pagi hingga jam 5 sore.

Baca Juga: Penasaran dan Memutar-mutar Kepala dalam Sumber Listrik, Kucing Ini Tersetrum Ringan, Ada-ada Saja!

Ini agar dia memiliki lebih banyak waktu untuk membaca surat-surat yang diterimanya, seperti yang diwartakanMalay Mail.

Melansir dariThe Strait Times, bahkan dia lebih aktif dari sebelumnya, menjelajahi negara untuk berkampanye dan berbicara menentang pemerintah yang pernah dia pimpin, dan bahkan menghadiri demonstrasi dan nyala lilin.

Aktivitas konstan ini membantunya tetap waspada secara mental, dan mempertahankan berat badannya di antara 62 kg dan 64 kg selama tiga dekade terakhir.

Bahkan Mahathir sempat mengatakan bahwa otot dan otak tidak boleh pensiun agar tidak cepat pikun.

Baca Juga: Falaq, Sistem Pertahanan Rudal Terbaru yang Dikembangkan Iran, Mampu Menjangkau hingga 400 Kilometer

"Saya akan menyarankan orang untuk tidak beristirahat ketika mereka menjadi tua. Karena jika Anda beristirahat, Anda akan segera menjadi sangat lemah dan tidak mampu," katanya.

Dalam hal ini, setiap seorang yang sudah berusia lanjut harus tetap aktif bergerak sesuai porsinya agar tetap terjaga kesehatannya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open, orang yang secara bertahap meningkatkan olahraga mingguan selama tujuh jam pada usia lanjut dapat mengurangi risiko kematian akibat sebab apa pun sebesar 35%.

Jenis olahraga yang dapat dilakukan pada seseorang yang sudah berusia lanjut meliputi jalan sehat atau pemanasan dan peregangan ringan.

Baca Juga: Mau Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing dan Membuatnya Jadi Lembut? Yuk Coba Cara Berikut!

Selain tetap bergerak aktif di usia 94 tahun, Mahathir juga menjaga pola hidupnya.

"Saya tidak merokok, saya tidak minum, saya tidak makan berlebihan. Saya makan makanan yang cukup untuk membuat saya tetap hidup.

"Ada kecenderungan bagi orang di atas usia tertentu untuk menjadi gemuk. Mereka memiliki perut yang besar dan untuk memuaskan diri mereka sendiri, mereka minum dan mereka makan berlebihan, yang menempatkan beban di hati mereka.

"Saya sudah berbobot sekitar 62-64 kg selama bertahun-tahun. Saya bisa memakai pakaian saya yang dibuat 30 tahun yang lalu," pungkasnya.

Baca Juga: Menggemaskan, Seperti Ini Lucunya Penampakan Cumi-cumi Mirip Babi Langka yang Berhasil Terekam Kamera

Melansir dariThe Daily Sabah, menjaga pola makan dan tidak makan berlebih di usia tua itu penting.

Pastikan kalau makanan dalam piring memenuhi prinsip gizi seimbang, yang mencakup karbohidrat, serat, protein, dan lemak baik.

Kita bisa mengganti makanan pokok dengan jagung, ubi, atau kentang, jadi, tak harus mengonsumsi nasi terus menerus.

Perhatikan pula porsi makan, karena dengan memerhatikan porsi makan mencegah kita alami kegemukan dan terserang berbagai penyakit kronis.

Baca Juga: Lebih dari Hanya Memenuhi Galeri, Ini Segudang Manfaat Liburan Bagi Kesehatan Mental, Jadi Jangan Ragu Keluarkan Uang

Sedangkan untuk menjaga kesehatan otak agar terhindar dari pikun atau hilang ingatan, Mahathir tetap membaca atau menulis.

MenurutUnited Methodist Homes,membaca dikaitkan dengan sejumlah hasil positif untuk orangdi usiatua, termasuk peningkatan retensi memori, keterampilan pengambilan keputusan yang lebih tajam, pengurangan stres, tidur yang lebih baik, dan bahkan keterlambatan timbulnya Alzheimer dan demensia.

Bahkan membaca atau menulis dapat membantumengurangi stres dari kehidupan sehari-hari dan akan menghilangkan ketegangan dan membuat rileks.

Menjaga otak dalam keadaan aksi dan keterlibatan mencegahnya berkurang atau kehilangan kapasitasnya.

Baca Juga: Ritual Gendong Kambing, Cara Masyarakat Tulehu Merayakan Idul Adha

Otak juga perlu berolahraga, sama seperti semua otot dalam tubuh.

Walau begitu, Mahathir yang sudah berusia 93 tahun juga sama seperti manula lainnya yang mengidap berbagai penyakit.

"Saya tidak sepenuhnya sehat. Saya punya masalah jantung, saya menderita radang paru-paru pada suatu waktu dan saya mengalami masa ketika batuk parah ketika paru-paru terinfeksi."

Namun hal ini tidak membuatnya lemah, bahkan terbuktidia masih pergi ke kantor setiap hari.

"Saya kebetulansehat, saya bisa melakukan pekerjaan ini."

Siapapun yang ingin tetapsehatdiusia senjasepertiMahathir, kuncinya adalah bergerak dan tetap beraktivitas seperti biasa walau dengan kemampuan yang sedikit menurun.(Nikita Yulia Ferdiaz/GridHealth)

Artikel Terkait