Piramida sebagai Bahtera Nuh adalah teori yang dilontarkan oleh sejarawan Mathew Sibson.
Dia percaya bahwa Piramida sebenarnya adalah Bahtera Nuh dan digunakan dalam kisah banjir besar di mana Tuhan menyelamatkan Nuh, keluarganya, dan semua hewan yang dalam kapalnya.
Mendasarkan teorinya pada beberapa terjemahan yang meragukan dari Gulungan Laut Mati, seniman Italia abad pertengahan dan Sibson menyatakan bahwa, “ide tentang bahtera berbentuk piramida, tentu saja, membuat kita berpikir tentang Mesir kuno dan kita tahu yang sangat menonjolkan Mesir dalam Perjanjian Lama.”
3. Piramida Dibangun oleh Para Budak
Yahudi atau non-Yahudi, gagasan Mesir Kuno sebagai negara budak telah disebarkan selama berabad-abad.
Faktanya, terlepas dari Taurat dan kisah Keluaran, para peneliti percaya bahwa kisah orang Yahudi di Mesir sebenarnya tentang waktu mereka di Babel dan Hyksos-lah yang dikirim keluar dari Mesir.
Bagaimanapun, piramida sudah tua pada saat orang-orang Yahudi menetap (sebagai komunitas bebas) di delta Nil, dan bahkan lebih tua pada saat Firaun memerintahkan mereka untuk pergi.
Para peneliti percaya bahwa piramida dibangun oleh buru yang dibayar dan pengrajin terampil.
Sementara budak digunakan untuk pekerjaan rumah tangga, ahli Mesir Kuno menyatakan bahwa proyek pembangunan tidak dilakukan dengan tenaga kerja budak.
4. Piramida Menyembunyikan Teknologi Canggih di Dalamnya
Pada 1990-an, sebuah pintu rahasia ditemukan di dalam salah satu Piramida Besar dengan tulisan merah di luarnya.
Baca Juga: Mengapa Makam Firaun Mesir Kuno Tutankhamun Jadi Penemuan Arkeologi Terbesar?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR