Jelaskan Hubungan Pendidikan dan Media Cetak dalam Membangun Kesadaran Kebangsaan?

Mentari DP

Penulis

Jelaskan hubungan pendidikan dan media cetak dalam membangun kesadaran kebangsaan?
Jelaskan hubungan pendidikan dan media cetak dalam membangun kesadaran kebangsaan?

Intisari-Online.com -Jelaskan hubungan pendidikan dan media cetak dalam membangun kesadaran kebangsaan?

Pertanyaan "Jelaskan hubungan pendidikan dan media cetak dalam membangun kesadaran kebangsaan?"adadi halaman 200.

Tepatnya padabuku Sejarah kelas XIdikurikulum 13.

Sementara untuk jawabannya, Anda mulai bisa membuka halaman 186 pada sub bab2. Pers Membawa Kemajuan.

Pada buku tersebut dijelaskan bahwa media cetak digunakan sebagai salah satu cara membangkitkan nasionalisme dan patriotisme.

Di manamedia cetakmerupakan sarana berpartisipasi dalam gerakan emansipasi, kemajuan dan pergerakan nasional.

Denganini,media cetak berhasil menyebarkan beritaatau peristiwa yang terjadi di tanah air.

Termasuk soal pendidikan.

Di mana hubungan pendidikan dan media cetak dalam membangun kesadaran kebangsaan berfungsi sebagai pendorong motivasi nasionalis dan patriotisme.

Sebab hal itu berhasilmelahirkan para cendekiawan-cendekiawan yang sadar akan nasib bangsa Indonesia.

Dalam buku dijelaskan bahwa media cetak mulai dituangkan para priyayi pada awal abad ke-20.

Saat itu mereka membahas isu-isu perubahan.

Seperti misalnyapeningkatan status sosial rakyat bumiputra dan peningkatan kehidupan di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.

Kata kemajuan menjadi populer pada saat itu.

Kemajuan saat itu diartikan dengan pendidikan, pencerahan, peradaban, modernisasi, dan kesuksesan hidup.

Bermunculannya media cetak itu segera diikuti dengan munculnya sejumlah jurnalis bumiputra lainnya.

Mereka adalah R. Tirtodanudja dan R. Mohammad Jusuf.

Keduanya adalah redaktur Sinar Djawa, yang diterbitkan Honh Thaij & Co. Djojosudiro, redaktur Tjahaja Timoer yang diterbitkan di Malang oleh Kwee Khaij Khee. D.

Lalumedia cetak mulai masuk di beberapa kota kolonial lain, seperti Surabaya, Padang, dan Semarang.

Hadirnya media cetak mempermudah kaum terdidik (orang dari pendidikan) untuk memperoleh informasi.

Baca Juga: Mengapa Pemerintah Hindia Belanda Melaksanakan Kebijakan Politik Etis? Dan Apa Dampaknya?

Artikel Terkait