Intisari-online.com - Korea Utara terus melakukan pengujian dengan menembakkan rudal balistik.
Hal ini menyebabkan ketegangan meningkat di Asia Timur.
Serangkaian uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini adalah bagian dari latihan simulasi serangan.
Terhadap target Korea Selatan dan AS menggunakan berbagai amunisi.
Termasuk senjata berkemampuan nuklir, militer negara itu telah menjelaskan, menurut media pemerintah.
Pyongyang melanjutkan dengan menunjukkan bahwa peluncuran rudal tersebut merupakan tanggapan.
Terhadap latihan udara gabungan Seoul dan Washington 'Vigilant Storm', yang berlangsung antara 31 Oktober dan 5 November.
Militer Korea Utara menggambarkan latihan "berskala terbesar" ini sebagai tindakan provokatif terbuka.
Sengaja memperparah ketegangan di kawasan itu dan latihan perang berbahaya yang secara khusus ditargetkan terhadap Korea Utara.
Staf Umum Tentara Rakyat Korea mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengabaikan sifat agresif dari latihan tersebut dan melakukan unjuk kekuatan sendiri.
Antara 2 November dan 5 November, Korea Utara mengklaim telah mengerahkan sekitar 500 jet tempur.
Lalu menembakkan ratusan peluru artileri ke laut dan meluncurkan beberapa lusin roket.
Source | : | RT |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR