Intisari-online.com - Keinginan Jepang untuk membeli rudal AS dapat menimbulkan kontroversi.
Hal ini karena Tokyo ingin meningkatkan senjatanya untuk mengatasi ancaman yang berkembang di wilayah tersebut.
Jepang sedang mempertimbangkan untuk membeli rudal jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat.
Dengan tujuan untuk melawan ancaman yang meningkat, termasuk dari Korea Utara, kata sumber pemerintah Jepang.
Kesepakatan pembelian senjata semacam itu dipandang sebagai titik balik yang signifikan, mengingat militer Jepang, yang terbatas dalam kemampuan pertahanannya, terikat oleh konstitusi pasca-Perang Dunia II.
Yomiuri Shimbun adalah salah satu surat kabar Jepang pertama yang melaporkan pada 28 Oktober tentang kemungkinan Tokyo membeli rudal jelajah Tomahawk dari AS.
Tomahawk adalah rudal jelajah serangan darat dengan jangkauan 1.000-2.500 km, diluncurkan dari kapal perang di laut.
Menurut Yomiuri Shimbun, semenanjung Korea akan berada dalam jangkauan rudal Tomahawk, tergantung pada lokasi peluncurannya.
Ditanya tentang laporan media, juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno mengatakan pemerintah sedang "meneliti kemungkinan ini" dan belum membuat keputusan akhir.
Beberapa jam setelah komentar Matsuno, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut, kata militer Korea Selatan.
Sumber-sumber intelijen Barat mengatakan Korea Utara semakin dekat dengan dimulainya kembali uji coba nuklir.
Pyongyang telah menghentikan uji coba senjata nuklir sejak 2017.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR