Wilauah ini melayani kontingen besar orang asing dan ekspatriat, yang mencerminkan pengaruh dan nilai global.
Tidak heran apabila Itaewon menjadi distrik paling internasional di Seoul, dengan lounge trendi, bar, dan kafe yang meniru tempat-tempat di AS, Eropa, dan Rusia.
Bahkan drama Korea Selatan yang populer secara internasional “Itaewon Class" juga berlatar di sana.
Di mana tempat ini memiliki keragaman ras dan fluiditas gender yang sebagian besar tidak ada dari hiburan Korea Selatan lainnya.
Dan inilah yang mungkin jadi penyebab kerumunan besar yang mematikan.
“Bagi warga Seoul, ini semacam tempat turis,” kata Woo, seorang eksekutif game yang sering mengunjungi tempat-tempat trendi di sana untuk bisnis.
“Banyak orang Korea yang nongkrong di Itaewon bergaul dengan orang-orang internasional dan, dengan cara tertentu, menghilangkan ke-Koreaan mereka."
"Saya yakin banyak anak muda Korea yang ada di sana tadi malam bukan dari Seoul.”
Atraksi Itaewon mirip dengan Times Square.
Diperkirakan 100.000 orang berbondong-bondong ke distrik itu hari Sabtu lalu untuk merayakan Halloween.
Perayaan itu adalah acara berskala besar pertama sejak pandemi virus corona memicu pembatalan dan langkah-langkah jarak sosial yang ketat.
Akan tetapi, daerah ini memiliki banyak gang di lingkungan ini curam, beberapa dengan tangga.
Ketika tragedi Itaewon terjadi, lingkungan itu tidak mampu mengatasi volume pengunjung pesta.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR