Taring Padi tersandung di Jerman
Isu antisemitisme juga ternyata pernah menerpa kelompok seniman Indonesia baru-baru ini ketika mereka memamerkan karya seninya di Jerman.
Kelompok seniman yang menamai dirinya Taring Padi harus pasrah melihat karya seni mereka dicopot dari pameran seni internasional documenta fifteen di Kassel, Jerman, akhir Juni 2022.
Karya seni yang dimaksud, yang kemudian menjadi kontroversi dalam pameran seni tersebut, diberi judul "People's Justice".
Adalah Kedutaan Besar Israel di Jerman yang pertama kali menyerukan penurunan baliho "People's Justice" karena dinilai mencermikan antisemitisme, alih-alih kebebasan berekspresi.
3/ Die eindringliche Botschaft von Bundespräsident Steinmeier bei der Eröffnung der Documenta 15, in der er die Israel-Boykott-Bewegung als das anprangerte, was sie ist - hasserfüllte antisemitische Rhetorik - zeigt mutige Führungsstärke.
— Botschaft Israel (@IsraelinGermany) June 20, 2022
Sebenarnya pihak Jerman sendiri pada awalnya tidak setuju dengan protes yang dilontarkan oleh Kedubes Israel tersebut.
Namun, pada akhirnya melalui Menteri Kebudayaanya, Claudia Roth, Jerman memutuskan untuk menurunkan baliho "People's Justice" dan menyebut bahwa antisemitisme tidak seharusnya mendapat tempat apa pun, termasuk dalam bidang seni.
Pihak Documenta15 sendiri memang telah menjadi sorotan sejak Januari karena diduga telah mendukung aksi boikot terhadap Israel.
Lalu, apa sebenarnya makna dari "People's Justice" menurut para pembuatnya?
Dalam pernyataan resmi yang disiarkan di situs resminya, taringpadi.com, Taring Padi menganggap baliho berukuran 8x12 meter tersebut dibuat pada 2002 di Yogyakarta.
"People's Justice" dibuat untuk menggambarkan perjuangan hidup di masa pemerintahan presiden Soeharto.
"...dimana kekerasan, eksploitasi dan sensor adalah kenyataan sehari-hari," tulis keterangan tersebut.
KOMENTAR