Penggantinya segera meluncurkan rencana fiskal baru yang sangat kontras dengan arahan awal Liz Truss.
Pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suella Braverman, meskipun dibenarkan secara berbeda, sebenarnya memulai kehancuran kabinet Liz Truss yang tidak dapat diperbaiki.
Pemimpin perempuan ini terpaksa mengundurkan diri sebelum pemberontakan baru pecah di dalam Partai Konservatif di parlemen untuk memecat ketua partai dan perdana menteri yang sedang menjabat.
Liz Truss melihat Thatcher sebagai idola dan Boris Johnson sebagai panutan, tapi kemudian jatuh seperti mereka dan jatuh lebih cepat.
Faktanya, Liz Truss dengan pandangan dan cara memerintah seperti yang ditunjukkan sejauh ini sudah ketinggalan zaman dan ketinggalan zaman.
Inggris mulai dibingungkan dan lambat laun terjadi kekacauan politik karena meninggalkan Uni Eropa (Brexit).
Perdana Menteri David Cameron harus pergi karena Brexit.
Nyonya May harus mengundurkan diri karena Brexit. Boris Johnson juga belum selesai ambisinya untuk kekuasaan karena Brexit.
Brexit, kemudian epidemi dan konflik Rusia-Ukraina telah membuat Inggris dari 2016 hingga sekarang tidak stabil dalam hal politik dan masyarakat, terutama membuat Partai Konservatif terpecah secara internal.
Partai ini hanya tahu bagaimana fokus mempertahankan posisinya dalam kekuasaan dan sibuk dengan dirinya sendiri, tidak tertarik menggunakan kekuasaan untuk memimpin Inggris keluar dari badai zaman, memecahkan masalah lama yang mendesak.
Truss dan pendahulunya sama-sama gagal terutama karena mereka tidak mementingkan atau keberhasilan persatuan di dalam partai yang berkuasa.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR