Intisari-Online.com -Profil Liz Truss mungkin belum banyak diketahui publik di Indonesia.
Liz Truss adalah Perdana Menteri Inggris baru pengganti Boris Johnson.
Liz Truss memenangkan pemilihan ketua Partai Konservatif dan menjadi PM Inggris secara resmi pada Selasa (6/9/2022), setelah mengalahkan Rishi Sunak, mantan Menteri Keuangan Inggris.
Dilansir dari Kantor berita AFP, Liz Truss mengalahkan saingannya, Rishi Sunak, dengan 81.326 suara (57 persen) berbanding 60.399 suara (43 persen) dalam pemilihan internal yang diadakan setelah Boris Johnson mundur pada bulan Juli.
Liz Truss sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris.
Sementara, Rishi Sunak adalah mantan Menteri Keuangan Inggris.
Hal ini menjadikanLiz Truss sebagai perdana menteri wanita Inggris ketiga dalam sejarah.
Melansir Kompas.com, perempuan dengan nama lengkap Mary Elizabeth Truss itu lahir di Oxford pada tahun 1975.
Ia menyebut ayahnya yang merupakan seorang profesor matematika, dan ibunya seorang perawat, sebagai orang-orang berpaham "kiri".
Waktu Truss kecil, ibunya ikut serta dalam pawai Campaign for Nuclear Disarmament, organisasi yang keras menentang keputusan pemerintah Thatcher untuk memberi izin pemasangan hulu ledak nuklir AS di RAF Greenham Common, wilayah barat kota London.
Di Oxford, Liz Truss pindah ke partai Konservatif. Setelah lulus, ia bekerja sebagai akuntan untuk Shell, dan Cable &Wireless, dan menikah dengan sesama akuntan Hugh O'Leary pada tahun 2000.
Pasangan itu memiliki dua anak. Truss mencalonkan diri sebagai kandidat Tory untuk Hemsworth, Yorkshire Barat, dalam pemilihan umum 2001, tetapi kalah.
Truss menderita kekalahan lain di Calder Valley, juga di West Yorkshire, pada tahun 2005.
Namun semua kekalahan itu tidak menyurutkan ambisi politiknya.
Ia akhirnya terpilih sebagai anggota dewan di Greenwich, London tenggara, pada tahun 2006, dan sejak tahun 2008 juga bekerja untuk lembaga kajian berpaham kanan-tengah Reform.
Pemimpin partai Konservatif David Cameron menempatkan Truss pada "daftar-A" kandidat prioritas untuk pemilihan 2010 dan ia dipilih untuk mencalonkan diri untuk South West Norfolk, posisi yang disebut sebagai "kursi aman".
Tetapi ia segera menghadapi ancaman de-seleksi oleh asosiasi konstituen Tory, setelah terungkap bahwa ia pernah berselingkuh dengan Anggota Parlemen Tory Mark Field beberapa tahun sebelumnya.
Upaya untuk menggulingkannya gagal dan Truss kemudian memenangkan kursi dengan lebih dari 13.000 suara.
(*)