Berakhir Menjadi Pembunuh Berantai Paling Keji di AS, Terkuak Penyebab Jeffrey Dahmer Berubah Menjadi Monster

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Jeffrey Dahmer meninggal karena apa?
Jeffrey Dahmer meninggal karena apa?

Intisari-online.com - Lahir pada 21 Mei 1960, di Milwaukee, Wisconsin, Jeffrey Dahmer adalah anak tertua dari Lionel Dahmer, seorang ahli kimia analitik.

Sebagai seorang anak, Jeffrey Dahmer digambarkan sebagai seorang yang pemalu dan agak pendiam oleh guru-gurunya.

Dikatakan juga bahwa ia menderita masalah pengabaian sebagai seorang anak karena kedua orang tuanya tidak ada untuk sebagian besar masa kecilnya.

Selain menghadapi ketidakamanan seperti itu.

Jeffrey Dahmer juga menormalkan kekerasan sejak usia dini ketika dia menyaksikan orang tuanya berkelahi dengan kekerasan.

Ketika dia mencapai pubertas, diamenjadi seorang gay dan menyembunyikan identitasnya dari orang tuanya.

Jika Anda menonton pertunjukan, Anda akan menyadari bahwa Jeffrey Dahmer tidak dapat menerima identitasnya secara terbuka berasal dari fakta bahwa ia memiliki keluarga homofobia.

Dalam salah satu adegan dari pertunjukan, Jeffrey Dahmer (Evans Peters yang memainkan senama) terlihat masturbasi dengan patung laki-laki palsu.

Lalu ketahuan oleh neneknya yang mengatakan bahwa itu adalah hal yang buruk untuk dilakukan.

Dia kemudian melempar patung itu mengatakan pada dirinya sendiri yang tampak putus asa tentang hal yang sama.

Jeffrey Dahmer juga seorang pecandu alkohol selama masa remajanya.

Rupanya, dia mulai minum untuk mengatasi hubungan kacau orang tuanya di rumah.

Kebiasaan minumnya adalah yang membuatnya dikeluarkan dari dinas militer juga selama bertahun-tahun.

Pembunuhan pertama Jeffrey Dahmer adalah setelah ia menyelesaikan kelulusannya.

Apa yang secara bertahap dimulai sebagai fantasi seksual berubah menjadi pembunuhan terencana dan setelah itu bersifat kanibalistik.

Sejak kecil, Jeffrey Dahmer tertarik dengan anatomi hewan mati, struktur tulangnya, dan lain-lain.

Bahkan, dalam salah satu adegan dari acara tersebut, Jeffrey Dahmer terlihat menceritakan kepada seorang psikiater bagaimana ia terangsang secara seksual dengan melihat organ dalam korbannya.

Kemudian selama masa remaja, setelah mengetahui bahwa dia gay, dia berfantasi memiliki pasangan pria yang patuh.

Fantasinya akhirnya membawanya ke pembedahan dan sisanya seperti yang mereka katakan adalah sejarah.

Amerika menemukan sosokpembunuh berantai bisu yang paling keji dalam sejarahnya.

Baca Juga: Jadi 'Penerus' Jeffrey Dahmer, Inilah Charles Cullen, Perawat Pembunuh 29 Pasien dalam 'The Good Nurse'

Artikel Terkait