Menurut mantan PM Inggris periode 1997-2007 itu selain reformasi berkelanjutan pembangunan inklusif juga dibutuhkan Indonesia.
Ada sejumlah syarat agar pembangunan inklusif bisa diimplementasikan, yakni akses masyarakat ke infrastruktur, penguatan pendidikan, memberi kesempatan yang setara bagi perempuan, serta fokus pada digitalisasi.
"Saat ini kita hidup di era revolusi digital, yang sama sekali berbeda dari era industri yang terjadi pada abad ke-20," katanya.
"Teknologi telah mengubah banyak hal. Untuk itu, kita harus bisa memanfaatkan revolusi industri ini," terang dia.
Sementara itu, Menteri BUMN Eric Thohir yang juga menjadi pembicara dalam forum tersebut menyatakan bahwa BUMN telah banyak berperan dalam mendorong pembangunan yang inklusif di Indonesia.
Salah satunya adalah pemberdayaan UMKM yang dilakukan secara komprehensif.
Dia menyebut, UMKM tak sekedar membutuhkan bantuan modal, namun juga hal-hal lain seperti ketersediaan pupuk, asistensi, dan sebagainya.
Baca Juga: Pertemuan Presiden Jokowi dan Tony Blair, Salah Satu Orang yang Disebut Bikin ISIS 'Bangkit'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR