Dalam aspek lainnya, yang menjadi tujuan program ekonomi gerakan benteng adalah untuk melindungi para pengusaha pribumi dari persaingan pengusaha non pribumi.
Gerakan Benteng terdiri dari dua kebijakan.
Pertama, Gerakan Benteng mengistimewakan importir pribumi.
Importir pribumi diberi kewenangan impor khusus.
Selain itu, mereka juga menerima jatah devisa dengan kurs murah.
Kedua, kebijakan ekonomi dilakukan dengan pemberian kredit modal pada pengusaha yang selama ini sulit memperoleh pinjaman dari lembaga pendanaan seperti bank.
Lewat Gerakan Benteng, pemerintah memilih pengusaha-pengusaha pribumi yang akan menerima bantuan.
Para pengusaha yang dinamakan importir Benteng ini telah lulus sejumlah persyaratan di antaranya:
Mengapa kebijakan ekonomi Benteng mengalami kegagalan?
Program Benteng dinilai gagal karena salah sasaran. Banyak pengusaha bumiputra yang menjual lisensi impor yang diberikan oleh pemerintah kepada para pengusaha non-bumiputra.
Dalam praktiknya, program ekonomi Gerakan Benteng mengalami kegagalan.
Hal ini disebabkan karena para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha etnis Tionghoa yang berpengalaman dalam berbisnis.
Kegagalan program Gerakan Benteng menjadi salah satu sumber defisit keuangan negara.
Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Antara Pemilu Pertama Tahun 1955 dengan 2014!
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR