Intisari-Online.com - PKI menuntut Pemerintah Indonesia untuk membentuk angkatan kelima dengan tujuan apa?
Tuntutan PKI agar Pemerintah Indonesia membentuk angkatan kelima terjadi pada Era Demokrasi Terpimpin.
Kala itu, sejak tahun 1962, TNI digabungkan dengan Kepolisian Negara (Polri) menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Oleh karenanya, secara resmi ada empat unsur dalam ABRI, meliputi Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta Angkatan Kepolisian.
Kemudian, ide untuk membentuk angkatan kelima sendiri muncul pada tahun 1965.
Ide untuk membentuk Angkatan Kelima sebagai unsur pertahanan keamanan Republik Indonesia tersebut berasal dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Saat itu, PKI adalah salah satu partai terbesar di Indonesia.
Ketua PKI DN Aidit mengusulkan ide untuk membentuk Angkatan Kelima, bahkan kemudian idenya pun didukung oleh Perdana Menteri China saat itu, Zhou En Lai.
Perdana Menteri China itu menawarkan bantuan sebanyak 100.000 senjata ringan kepada Indonesia.
Pada April 1965, Zhou En Lai datang ke Indonesia dan secara terang-terangan mendesak agar dibentuk Angkatan Lima.
Dalam ide tersebut, DN Aidit mengusulkan 15 juta buruh tani dipersenjatai sebagai Angkatan Kelima (sejenis Angkatan Darat).
Ide pembentukan Angkatan Kelima disampaikan oleh DN Aidit sebelum dirinya menghadap Presiden pada 14 Januari 1965. Apa tujuannya?
PKI menuntut pemerintah indonesia untuk membentuk angkatan kelima dengan tujuan untuk mempersenjatai buruh dan tani, menasakomisasi angkatan bersenjata, dan sebagai antisipasi terhadap konfrontasi dengan Malaysia.
Pembentukan Angkatan Kelima juga semakin didesak karena kondisi Indonesia yang sedang berkonfrontasi dengan Malaysia dan Inggris.
Kondisi itu pula yang mendorong PKI berani untuk menuntut agar ribuan, jika bukan jutaan, rakyat sipil dipersenjatai dan diorganisasi sebagai Angkatan Kelima.
Namun, ide tersebut banyak ditentang para jenderal dari Angkatan Darat (AD).
Saat itu Angkatan Darat dipimpin Letjen Ahmad Yani. Sementara itu, umumnya para jenderal di AD adalah golongan anti-komunis.
Bagi Yani sendiri, membentuk departemen Angkatan kelima tidak efisien. Ia secara tegas juga menyampaikan penolakannya atas usul Aidit.
Selain dianggap tidak efisien, pasukan sipil bersenjata sudah ada dalam wujud Pertahanan Sipil.
Meski sempat menimbulkan pro dan kontra, ide Angkatan Kelima justru segera lenyap lantaran terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Bukan hanya Angkatan Kelima saja yang lenyap tetapi PKI juga dibubarkan.
Dengan Supersemar, Angkatan darat akhirnya membubarkan PKI dan ormas-ormasnya.
Ormas-ormas dari Angkatan Lima di antaranya dari Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia dan SOBSI yang dituduhkan merupakan unsur Angkatan Kelima.
Itulah bagaimana munculnya ide pembentukan Angkatan Kelima, tujuan, hingga lenyapnya ide tersebut.
Baca Juga: Tujuan Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948 adalah untuk Apa? Ini Sejarahnya
(*)