Tujuan Diberlakukannya Kebijakan Ekonomi Benteng dan Mengapa Akhirnya Mengalami Kegagalan!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Tujuan Diberlakukannya Kebijakan Ekonomi Benteng dan Mengapa Akhirnya Mengalami Kegagalan!
(Ilustrasi) Tujuan Diberlakukannya Kebijakan Ekonomi Benteng dan Mengapa Akhirnya Mengalami Kegagalan!

Intisari-Online.com - Tahukah Anda tujuandiberlakukannya kebijakan ekonomi Benteng dan mengapa akhirnya mengalami kegagalan!

Untuk mengetahui jawaban dari soal'tujuandiberlakukannya kebijakan ekonomi Benteng dan mengapa akhirnya mengalami kegagalan!'ada dihalaman 76dalambukuSejarah kelas XIIdalamkurikulum 13.

Sebelum mengetahuitujuandiberlakukannya kebijakan ekonomi Benteng dan mengapa akhirnya mengalami kegagalan,Anda harus tahu bahwa sistem ekonomi gerakan benteng adalah program ekonomi yang dijalankan saat Indonesia masih menganut sistem parlementer, tepatnya di era Kabinet Natsir.

Tujuan dilaksanakannya sistem ekonomi gerakan benteng adalah memberikan kredit lunak untuk pengusaha pribumi.

Yang menjadi tujuan program ekonomi gerakan benteng adalah membina para pengusaha bumiputra agar bisa bersaing atau sejajar dengan para pengusaha dari kalangan Tionghoa.

Selain itu, tujuan dilaksanakan program sistem ekonomi gerakan benteng adalah sebagai upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian saat itu.

Saat itu, perekonomian Indonesia tidak stabil setelah Belanda hengkang dari Tanah Air.

Belum lagi, Indonesia harus menanggung utang Hindia Belanda sesuai dengan kesepakatan Konferensi Meja Bundar.

Indonesia juga masih dilanda konflik berkepanjangan. Pasca agresi militer Belanda, pemerintah dihadapkan dengan beberapa pemberontakan di dalam negeri.

Gerakan Benteng berlangsung selama tiga tahun (1950-1953) dan berakhir setelah Kabinet Natsir tak lagi berkuasa. Pencetus dari gerakan ekonomi benteng adalah Soemitro Djojohadikusumo.

Soemitro Djojohadikusumo sebagai salah satu ahli ekonomi Indonesia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada hakikatnya adalah mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.

Tujuan dilaksanakannya sistem ekonomi gerakan benteng adalah tentulah memberikan kemudahan bagi pengusaha pribumi dalam menjalankan bisnis.

Dalam aspek lainnya, yang menjadi tujuan program ekonomi gerakan benteng adalah untuk melindungi para pengusaha pribumi dari persaingan pengusaha non pribumi.

Gerakan Benteng terdiri dari dua kebijakan.

Pertama, Gerakan Benteng mengistimewakan importir pribumi.

Importir pribumi diberi kewenangan impor khusus.

Selain itu, mereka juga menerima jatah devisa dengan kurs murah.

Kedua, kebijakan ekonomi dilakukan dengan pemberian kredit modal pada pengusaha yang selama ini sulit memperoleh pinjaman dari lembaga pendanaan seperti bank.

Lewat Gerakan Benteng, pemerintah memilih pengusaha-pengusaha pribumi yang akan menerima bantuan.

Para pengusaha yang dinamakan importir Benteng ini telah lulus sejumlah persyaratan di antaranya:

  • Merupakan importir baru
  • Berbentuk badan hukum, perseroan terbatas, atau kongsi Memiliki modal kerja minimal sebesar Rp 100.000
  • Modal kerja sekurang-kurangnya 70 persen berasal dari bangsa Indonesia asli (pribumi) atau golongan ekonomi lemah
  • Memiliki kantor untuk pegawai dan tenaga kerja
Mengapa kebijakan ekonomi Benteng mengalami kegagalan?

Program Benteng dinilai gagal karena salah sasaran. Banyak pengusaha bumiputra yang menjual lisensi impor yang diberikan oleh pemerintah kepada para pengusaha non-bumiputra.

Dalam praktiknya, program ekonomi Gerakan Benteng mengalami kegagalan.

Hal ini disebabkan karena para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha etnis Tionghoa yang berpengalaman dalam berbisnis.

Kegagalan program Gerakan Benteng menjadi salah satu sumber defisit keuangan negara.

Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Antara Pemilu Pertama Tahun 1955 dengan 2014!

(*)

Artikel Terkait