Dia sering menjemput para korban di bar gay, mal, dan halte bus, menurut Biography, dan memikat mereka kembali ke rumahnya dengan janji uang atau seks.
Jeffrey Dahmer kemudian akan memberikan korbannya dengan alkohol dia dicampur dengan obat-obatan, dan membunuh mereka.
Setelah dijebloskan ke penjara, pada 28 November 1994, ia tewas setelah dipukuli oleh sesama narapidana.
Narapidana yang membunuh Jeffrey Dahmer bernama Christopher Scarver, yang juga menghuni Lembaga Pemasyarakatan Columbia sejak 1992.
Scarver memukuli Jeffrey Dahmer saat melaksanakan tugasnya membersihkan kamar mandi gym penjara.
Jeffrey Dahmer ditemukan dipukuli di kepala dan wajahnya. Ia meninggal hanya 1 jam setelah dilarikan ke rumah sakit.
Dalam peristiwa tersebut, Jesse Anderson yang juga mendapatkan tugas yang sama, pun tewas akibat serangan Scarver.
Anderson meninggal karena luka-lukanya dua hari kemudian.
Christopher Scarver pun kemudian justru lebih dikenal karena pembunuhan terhadap Jeffrey Dahmer dibanding kejahatan yang membawanya ke Lembaga Pemasyarakatan Columbia itu.
Melansir New York Post, dua puluh tahun setelah tewasnya Jeffrey Dahmer, untuk pertama kalinya Christopher Scarver berbicara mengenai alasannya membunuh pembunuh berantai itu.
Scarver mengatakan bahwa dia semakin membenci Jeffrey Dahmer karena pembunuh berantai itu bertingkah menjijikan di penjara.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR