Hitungan Weton Jawa Muhaimin Iskandar, Pemberani, Tenaga Kuat, dan Penasihat Orang di Sekelilingnya

K. Tatik Wardayati

Editor

Hitungan weton Jawa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB.
Hitungan weton Jawa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB.

Intisari-Online.comHitungan weton Jawa Muhaimin Iskandar, yang juga disebut-sebut masuk dalam bursa bakal calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 yang akan datang.

Muhaimin Iskandar atau lebih dikenal sebagai Cak Imin adalah politisi Indonesia yang menjadi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa ini, lahir pada 24 September 1966

Menurut perhitungan Primbon Jawa, tanggal 24 September 1966 jatuh pada weton Sabtu Wage, dengan mongso Kapat, dan wuku Mandasiyo.

Menurut hitungan Jawa, hari Sabtu memiliki nilai neptu 9, sedangkan pasaran Wage memiliki nilai neptu 4.

Maka, mereka yang lahir pada weton Sabtu Wage memiliki nilai neptu weton Jawa 13, angka inilah yang menjadi acuan dalam meramal di Primbon Jawa.

Mereka yang lahir pada weton Sabtu Wage memiliki watak Lakuning Lintang, layaknya bintang, yang cenderung menyingkir jika ada keramaian dan lebih suka menyendiri.

Tetapi mereka tidak bisa menyimpan dendam, dan tidak memiliki sifat iri dengki, dll.

Mereka kelahiran weton Sabtu Wage juga sering membuat orang merasa senang, termasuk susah ditebak, menarik tapi angkuh, waspada, kuat.

Weton Sabtu Wage termasuk dalam rakam Kala Tinantang, yang berarti pemberani, hingga banyak dimusuhi oleh orang di sekitarnya.

Weton Sabtu Wage juga berada dalam naungan Pancasuda Bumi Kapethak, yang berarti suka bekerja, kuat menderita, dan sering mendapatkan kekecewaan.

Tetapi, mereka kelahiran weton Sabtu Wage juga memiliki sifat positif seperti mandiri, hemat, tidak suka hura-huran, bahkan bisa menjadi penolong untuk orang terdekatnya.

Sayangnya, mereka juga pelupa, tinggi hati, tidak sabaran, suka membantah, dan sering kali mendapatkan fitnah.

Mongso Kapat, Waspa Kumembeng Jroning Kalbu, untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober.

Mongso Kapat untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober, yang sifat dan perwatakan serta nasibnya dipengaruhi oleh Batara Wisnu, yang berwatak lembut dah halus, serta ramah.

Kelahiran mongso Kapat juga tidak menginginkan suatu bentuk kekerasan,misalnya perkelahian, sangat menginginkan persahabatan dengan siapa saja, segala tingkah lakunya, perbuatannya, semuanya menimbulkan rasa kagum dan simpati.

Seandainya mongso ‘Kapat’ ini menjadi pemimpin, maka dia tidak akan berat sebelah dalam memutuskan segala sesuatunya, karena perbuatannya adil dan bijak.

Sejak masih anak-anak, remaja, maupun setelah tua, selalu menjadi penasihat bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, bahkan mereka yang datang meminta nasihat usianya lebih tua daripadanya.

Kelahiran mongso ‘Kapat’ dalam pergaulannya sangat baik, sopan, dan dapat membawa diri, benar-benar mengagumkan dan disenangi dalam pergaulan dengan orang di sekitarnya.

Mereka juga selalu dalam kesenangan dan rezekinya melimpah, mudah mencari uang, maka tidak heran bila terlihat selalu gembira dan banyak senyum, sehingga banyak teman, banyak pengagum, tetapi banyak juga orang yang ingin mencelakainya.

Meskipun kemudian orang-orang yang memusuhinya itu berbalik menjadi orang kepercayaan atau baik padanya.

Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Mandhasiyo, ini di bawah naungan Bethara Brama, yang menjadi tempat berlindung orang susah.

Mereka kelahiran wuku Mandhasiyo memiliki tenaga yang kuat, serta hemat.

Sayangnya kalau memberi berharap mendapat sanjungan, dan tinggi hati.

Tetapi mereka bisa memberikan perlindungan pada orang lain.

Bahaya yang bakal diterima wuku Mandasiyo ini adalah kena gigitan taring.

Untuk itu diminta bersekah berupa nasi ambeng dua buah, dengan lauk ayam merah yang dimasak pindang ditambah among-among (nasi tumpeng yang diberi lalapan sayuran).

Saat wukunya berjalan, sebaiknya menghindari kegiatan ke arah bawah, seperti menggali sumur.

Wuku Mandhasiyo ini baik untuk persahabatan, mengobati penyakit, melakukan hajatan mantu, dan lainnya.

Namun, tidak baik untuk bepergian, mencari nafkah, membuat sumur, dan membuka pekarangan.

Anda boleh saja tidak percaya dengan ramalan tersebut di atas, tetapi anggap saja menambah pengetahuan Anda tentang warisan budaya bangsa kita.

Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Airlangga Hartarto, Pandai Bicara, Berbakat Jadi Cendekiawan, dan Berkecukupan

Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Erick Thohir, yang Susah Ditebak, Berhati Mulia, dan Luas Wawasannya

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait