Intisari-Online.com – Hitungan weton Jawa Prabowo Subianto, apakah masih akan melenggang menjadi bakal calon Presiden pada Pemilu 2024?
Prabowo Subianto saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju, lahir pada tanggal 17 Oktober 1951.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, tanggal 17 Oktober 1951, jatuh pada weton Rabu Pon, dengan mongso Kalima, dan wuku Julungpujud.
Menurut perhitungan Primbon Jawa pula, nilai neptu Rabu adalah 7, sedangkan pasaran Pon memiliki nilai neptu juga 7.
Maka, orang yang lahir pada weton Rabu Pon memiliki nilai neptu weton Jawa 14, nilai inilah yang menjadi acuan untuk meramalkan dalam Primbon Jawa.
Berdasarkan primbon Jawa, mereka yang lahir pada weton Rabu Pon memiliki watak Lakuning Rembulan, layaknya bulan, yang berarti mempesona dan membuat tenteram hati orang lain.
Weton Rabu Pon dengan rakam mantri Sinaroja, yang berarti memperoleh kemulian, mampu menjalankan tugas dengan baik, sayangnya dia bersifat angkuh.
Menurut perhitungan Pancasuda Primbon Jawa, weton Rabu Pon berada dalam naungan Bumi Kapethak, yang berarti suka bekerja, kuat menderita, dan mendapatkan kekecewaan.
Mereka kelahiran weton Rabu Pon menurut Primbon Jawa juga berada dalam naungan Dadi Kayu, yang berarti berselera tinggi dan tidak mau diungguli orang lain.
Watak berdasarkan hari Rabu, mereka pendiam, suka ngemong, dan penyabar.
Berdasarkan pasaran Pon, mereka yang lahir pada pasaran ini memiliki watak bicaranya yang banyak diterima orang, tidak mau ‘memakan’ yang bukan miliknya, sering marah pada keluarganya.
Jalan pikiran mereka sering berbeda dengan pandangan umum, makanya sering berbantahan dengan orang lain, bahkan dengan atasannya.
Layaknya bulan yang selalu berubah-ubah bentuk, maka kelahiran weton Rabu Pon juga tidak memiliki pendirian atau pendiriannya selalu berubah-ubah.
Sifat lainnya dari kelahiran weton Rabu Pon juga sering was-was atau curigaan dengan orang lain, namun mereka sering berbelas kasih, sayangnya juga jahil.
Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, adalah untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.
Kelahiran Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.
Mongso Kalima itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti dengan mendung, bahkan sering turun hujan, dengan curah hujan yang serin gpula sangat lebat.
Mangsa Kalima ini dikuasai oleh Batara Asmara, yang lama orbitnya 27 hari, maka sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara.
Batara Asmara adalah dewa kesenangan an keberuntungan, namun sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan yang tidak menyenangkan.
Jika orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu.
Pengaruh Batara Asmara pada orang yang lahir dengan mongso Kalima, adalah kewibawaan, harga diri, bekerja dengan diam-diam tetapi sukses.
Oleh karena itu, orang yang terlahir dalam mongso Kalima biasanya orang-orang yang pendiam, namun mereka dapat memberikan nasihat bagi orang yang membutuhkan, pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia.
Penampilan mereka penuh misteri, hal itu karena mereka lebih senang bekerja secara diam-diam, perkataannya penuh arti dan kepastian.
Mungkin yang belum mengenal orang kelahiran mongso Kalima, terasa sangat kaku bergaul dengannya, segalanya tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda, bahkan enak diajak untuk berbincang-bincang.
Sesuatu yang luar biasa bagi kelahiran mongso Kalima adalah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apa pun bentuknya.
Istimewanya lagi, ketika mereka mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu, dan berhasil!
Bagi orang kelahiran mongso Kalima, tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa, semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.
Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada Wuku Julungpujud, memiliki sifat baik penampilannya dan sering dicari, bahkan mereka mandiri dalam penghasilan serta baik dalam ucapannya.
Namun, mereka berwatak tidak pernah serius alias sembrono.
Aral yang bakalan dihadapi oleh kelahiran wuku Julungpujud adalah ditenung atau disantet.
Untuk itu mereka harus memberikan sedekah berupa nasi tumpeng dengan lauk ayam merah dan 9 macam lalapan.
Pada wuku Julungpujud ini baik untuk mencari nafkah, memelihara hewan rajakaya seperti kerbau, sapi, atau kuda, dan menanam palakirna atau buah-buahan.
Tetapi tidak baik untuk merencanakan pergi mencari syarat.
Anda boleh tidak percaya dengan semua ramalan di atas berdasarkan Primbon Jawa, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan budaya kita.
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Ganjar Pranowo, Jujur, Berwibawa, Bekerja Diam-diam Tetapi Sukses!
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari