Intisari-online.com - Tragedi Kanjuruhan, menyebabkan sedikitnya 125 orang meninggal dunia, dalam insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (1/9/22) usai laga Arema VS Persebaya, yang berakhir denga kemenangan Persebaya 2-3.
Dari sekian banyak yang tewas ada salah satu suporter yang selamat memberikan keterangannya saat suporter turun ke lapangan.
Mengutip Kompas.com, Riyan Dwi Cahyono (22), asal Kecamatan Demangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, selamat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Ia menyampaikan bagimana tragedi tersebut berlangsung.
Riyan saat ini sedang dirawat di RSUD di daerah Kanjuruhan, karena mengalami patah tulang kanan.
"Kami memang turun tujuannya untuk protes kepada pemain dan manajemen Arema FC, kenapa kok bisa kalah? padahal selama 23 tahun sejarahnya Arema tidak pernah kalah dari Persebaya di kandang," katanya.
"Jadi tujuannya hanya untuk protes agar Arema FC lebih baik lagi ke depannya," katanya.
Belum sampai meompati pagar, tembakan gas air mata pun datang ke arah para suporter, hingga membuatnya jatuh dan terinjak suporter lain.
"Saya saat itu tak berdaya, bahkan teman perempuan saya bareng saya dari Blitar hilang dan belum tahu bagaimana kondisinya saat ini," katanya.
Akibat gas air mata, Riyan sempat mengalami sesak napas.
Namun, beruntung nyawanya masih selamat dan ia segera dievakuasi oleh suporter lain.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR