Sejarah mencatat suporter kedua tim bermusuhan sejak 23 Januari 1990, merupakan awal mula kedua suporter bermusuhan.
Para suporter itu menyaksikan sepak bola di tengah konser Kantata Takwa di Tambaksari, Surabaya.
Aksi ejek-ejekan pun terjadi, rivalitas kedua tim asal Jawa Timur tersebut memang sudah memanas sejak dulu.
Sekitar 30 menit sejak konser, suporter Persebaya Bonek kesal lantaran suporter Arema menguasai konser, dan menyebut Arema.
Padahal wilayah tersebut adalah kandang Bonek, atau suporter Persebaya.
Alhasil, kedua suporter ini kemudian tawuran dan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.
Rivalitas tim asal Jawa Timur ini, juga berimbas pada suporternya yang saling bermusuhan sejak saat itu.
Selain itu, konflik lain disebut juga berasal dari kecemburuan suporter Arema atas pemberitaan media di Jawa Timur, yang gencar membicarakan Persebaya.
Persebaya sering masuk pemberitaan meski hanya melakukan latihan, sementara Arema yang menjuarai pertandingan justru tak diliput media.
Hingga kini, kedua tim ini terus menjadi rival dan pertandingan kedua tim selalu diwarnai dengan suasana panas.
Bahkan upaya untuk mendamaikan kedua suporter dari berbagai pihak sudah dilakukan.
Tak heran jika suporer Arema tak terima ketika timnya kalah dari rivalnya Persebaya sehingga sering berakhir dengan kerusuhan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR