Intisari-online.com -Siapa yang lupa dengan Menteri Malaysia bernama Syed Saddiq? Tentunya tidak.
Sosok yang pernah menjadi menteri termuda negeri jiran ini menjadi musuh bersama bagi warga Indonesia, sampai-sampai warga Indonesia menjulukinya Menteri Provokator.
Namun kini bak kena getahnya, ternyata eks-menteri ini sedang terlibat kasus memalukan.
Melansir The Straits Times, eks-menteri Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman yang merupakan anggota Kabinet termuda sepanjang sejarah Malaysia ternyata terlibat korupsi.
Baca Juga: Inilah Syed Saddiq, Pemuda 25 Tahun yang Jadi Menteri Paling Muda Dalam Sejarah Malaysia
Ia terlibat dengan penggelapan 1 juta Ringgit Malaysia (RM) atau Rp 3,4 M.
Dana itu adalah dari dana partai Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Syed Saddiq (28) didakwa di pengadilan di Kuala Lumpur dengan dua kasus penggelapan dana.
Pelanggaran ini dilakukan saat ia dulu menjadi kepala staf muda dari partai Muhyiddin, beberapa hari setelah runtuhnya administrasi Pakatan Harapan (PH).
Ia sendiri berperan sebagai menteri pemuda dan olahraga di Pakatan Harapan.
Menurut dakwaan yang dibacakan lantang di Sidang oleh Hakim Azura Alwi Kamis lalu, Syed Saddiq dituduh menarik dana partai dalam bentuk cek tanpa persetujuan komite pusat partai Maret tahun lalu.
Syed Saddiq mengaku tidak bersalah dan mengklaim sidang untuk kedua dakwaan tersebut.
Anggota parlemen oposisi lainnya, Gobind Singh Deo dari Partai Aksi Demokrasi bertindak sebagai penasihat pertahanannya.
Jika ditemukan bersalah ia bisa menghadapi 10 tahun hukuman penjara, hukuman cambuk dan juga denda.
Sementara itu laporan sebelumnya juga mengatakan Syed Saddiq juga menghadapi dakwaan pencucian uang terpisah di Johor.
Ia di sana menjabat sebagai anggota parlemen untuk daerah Muar.
Syed Saddiq saat ini sedang mengepalai partainya sendiri yang bernama Muda, partai politik berlandaskan pemuda pertama yang menjadi oposisi.
Syed Saddiq tidak hanya disorot karena korupsi, ia juga menjadi musuh bersama masyarakat Indonesia terutama suporter Timnas Indonesia.
Hal ini terkait dengan masalah pemukulan suporter Indonesia, yang ramai pada lalu.
Saat itu ada video yang memperlihatkan aksi kekerasan pada suporter Indonesia, segera saja video itu viral di media sosial.
Kejadian naas terjadi saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2020 antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).
Baca Juga: Keluar dari Stadion, Suporter PSM Makassar Dipanah Orang Tak Dikenal
Kedua suporter dua negara sudah ricuh sejak pertandingan berlangsung.
Namun tiba-tiba suporter Indonesia menjadi korban kekerasan dan video terkait insiden itu viral di media sosial.
Video disertai dengan tulisan bahasa Melayu, menunjukkan pengeroyokan terhadap orang yang diduga suporter Indonesia.
Sebagai Menpora pada saat itu, Syed Saddiq akhirnya buka suara.
Baca Juga: 22 Nyawa Suporter Sepak Bola Melayang selama PSSI Dipimpin Edy Rahmayadi, Ini Data Lengkapnya!
Melalui akun instagram resminya @syedsaddiq, ia menjelaskan video itu hoaks dan meminta masyarakat Indonesia agar tidak percaya atas video itu.
"Kepada rekan-rekan di Indonesia tolonglah jangan percaya hoaks, berita palsu, fitnah yang mengatakan ada pendukung Indonesia yang dipukul dan juga ada penusukan yang dilakukan oleh pendukung Malaysia," kata Syed Saddiq.
"Video itu tidak berkenaan dengan sepak bola di antara Indonesia dan Malaysia. Jangan karena hoaks hubungan di antara dua negara ini jadi terbebani," ujar Menteri berusia 26 tahun ini.
Ia mengatakan sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian Malaysia, dan berharap hubungan baik antar dua negara serumpun tidak hancur akibat penyebaran informasi hoaks yang dipercaya banyak orang sampai menyulut emosi.
Baca Juga: Jadi Pemain Muda Terbaik Piala Menpora 2021, Begini Cara Pratama Arhan Mempunyai Lemparan Bola Ajaib
Ia juga melampirkan artikel dari media olahraga Indonesia yang mencantumkan pernyataan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S.
Namun video Syed Saddiq justru membuat kemarahan publik menguat.
Korban pengeroyokan, Yovan saat itu mengaku sedih dan kecewa mendengar jika video pengeroyokan adalah hoaks.
"Jujur setelah mendengar statement dari Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia saya merasa sedih dan kasihan karena sekelas Menteri bisa mengeluarkan statement seperti itu," ucap Yovan dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Baca Juga: Local Pride, Mantra Suci yang Antarkan PSM Makassar Menembus Semifinal Piala Menpora 2021
"Jadi kalau Anda bilang saya hoaks, saya menyebar hoaks, atau orang Indonesia menyebar hoaks, itu salah. Jadi saya ingin tegaskan kalau kejadian malam itu sangat benar dan saya meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia menarik kembali ucapannya sore ini membuat seluruh warga Indonesia apalagi saya dan teman saya yang jadi korban merasa diremehkan," ungkap Yovan.
Kegusaran juga sampai dirasakan oleh artis Darius Sinathrya.
Melalui akun Twitternya, Darius bahkan menyebut Syed Saddiq sebagai menteri provokator.
"Puan @SyedSaddiq sile bantah pernyataan korban yang anda tuduh hoax!! Anda mentri provokator! Bukan lagi wajib minta maaf tapi sudah sepatutnya Tuan @chedetofficial copot #shameonyousaddiq dari jabatannya!! Mentri HOAX!!!," tulis Darius.
Ia berang karena tidak ada permohonan maaf dari Menpora Malaysia, padahal menurutnya bukti-bukti pengeroyokan suporter Indonesia itu sudah ada. Ia juga mengulas terkait klarifikasi Syed Saddiq.
“Polis mengesahkan kejadian” artinya video itu bukan HOAX ya @SyedSaddiqbenar ada kejadian oknum suporter anda melakukan kekerasan pada dua suporter Indonesia! Polis sudah mengesahkan anda masih bebal bilang itu HOAX?! Belum mau minta maaf?!," tulis Darius Sinathrya lagi.
Akhirnya Syed Saddiq mengunggah video kedua yang menyatakan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia karena video tersebut memang benar terjadi.
"Kami telah mendapat keterangan bahwa tragedi itu tidak terjadi di Bukit Jalil atau saat pertandingan sepak bola, tapi terjadi di 20 kilometer dari Stadium Bukit Jalil lebih kurang pukul 3 pagi," kata dia.
Pada pernyataannya kali ini, Syed Saddiq mengakui adanya keterlibatan warga Indonesia yang menjadi korban.
Untuk itu, ia meminta sosok yang bersangkutan dapat muncul untuk memberikan keterangan dan membantu proses pengungkapan.
"Bagaimanapun kasus ini melibatkan satu warga negara Indonesia, kami memohon supaya teman-teman, khususnya yang dipukul untuk tampil ke depan untuk membantu menyelesaikan ini," ucap Saddiq.
Baca Juga: Ini Kisahnya Benny Moerdani Saat Jadi Danjen Kopassus, Kiprahnya Sangat Mengagumkan
Hal ini agar kejelasan kasus bisa segera terungkap dan keadilan bisa dihadirkan untuk pihak mana saja.