Penulis
Intisari-online.com -Sebuah plot pembunuhan terhadap mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad baru terkuak sekarang.
Siapa sangka, dari terkuaknya rencana itu, PM Malaysia yang kini menjabat Muhyiddin Yassin jadi sorotan.
Muhyiddin mendapat tekanan dari oposisi Pakatan Harapan, setelah polisi anti-terorisme membekuk sejumlah terduga pelaku tahun lalu.
Desakan itu dikeluarkan berdasarkan surat yang ditandatangani sejumlah pimpinan dari koalisi Pakatan.
Di antaranya Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Presiden Partai Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu.
Kemudian Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng, yang juga masuk ke dalam rencana pembunuhan itu.
Dalam surat bersamanya, Pakatan mempertanyakan mengapa Muhyiddin Yassin itu sampai tidak memberitahukannya ke rakyat Malaysia dan koalisi.
Sebab, PM Malaysia sejak 1 Maret 2020 itu diketahui adalah menteri dalam negeri di pemerintahan Mahathir Mohamad.
Muhyiddin dianggap gagal menginformasikan rencana pembunuhan tersebut ke Pakatan, maupun publik "Negeri Jiran".
"Kegagalan itu menimbulkan pertanyaan motif apa yang sedang disembunyikan dari pimpinan PH dan masyarakat," jelas surat itu dikutip Sinar Harian Jumat (26/3/2021).
Sebelumnya, Azman Omar dari polisi anti-terorisme menyatakan, ada yang mencoba membunuh Dr M, sebutan Mahathir, dan sejumlah menteri lainnya.
Dalam keterangan Azman, selain melenyapkan Dr M, terduga teroris juga berniat membunuh Lim yang saat itu adalah menteri keuangan.
Kemudian Datuk Seri Mujahid yang adalah menteri di kantor Mahathir, serta mantan Jaksa Agung Tommy Thomas.
Terduga tersangka diyakini beraksi sendirian, dan merupakan bagian dari jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok ISIS.
Azman menjelaskan, total mereka menangkap enam orang pada 6-7 Januari 2020 karena membuat propaganda ISIS dan melontarkan ancaman mati.
"Selama interogasi, mereka mengungkapkan berencana membunuh para pemimpin dengan menikam sebagai bentuk dukungan bagi ISIS," papar Azman.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini