Intisari-Online.com - Hari ini, Jumat tanggal 30 September 2022, kita memperingati salah satu tragedi kelam dalam sejarah Indonesia, yaitu peristiwa G30S/PKI.
Peristiwa G30S/PKI atauGerakan 30 September Partai Komunis Indonesia merupakan sebuah tragedi yang menewaskan 7 orang jenderal TNI AD.
Kejadian G30S/PKI ini terjadi pada 30 September 1965 malam hingga 1 Oktober 1965.
Namun apa sebenarnya tujuan asli di balikG30S/PKI?
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (30/9/2022), asal mula Partai Komunis Indonesia (PKI) di Tanah Air berasal dari seorang pria bernamaHenk Sneevliet.
Dia adalahseorang sosialis asal Belanda.
Henk lalu mendirikan sebuah partaibernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV). ISDV inilah yang disebut sebagai "embrio" PKI.
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, ISDV berganti nama menjadi PKI.
Dari hari ke hari, PKI semakin besar di Indonesia. Di mana mereka memiliki ratusan ribu pendukung di seluruh Tanah Air.
Bahkan PKI disebut sebagaipartai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan China.
Di bawah kepemimpinan DN Aidit, PKI mulai mengambil hati masyarakat Indonesia.
Hal ini menyebabkan semakinbanyak masyarakat Indonesia menilai bahwaideologi komunis cocok dengan keadaan mereka saat itu.
Puncaknya pada Pemilu 1955 di mana PKI masuk lima besar.
Mengutip daribuku karya Sutan Remy Sjahdeini yang berjudul "Sejarah Hukum Indonesia", ambisi PKI untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis semakin besar.
Dari situlah awal mula rencanapemberontakan PKI.
Di mana mereka ingin merebut kekuasaan dari pemerintah Indonesia. Lalu mengganti dasar negara Pancasila dengan paham komunis.
Untuk itu, PKI berusaha untukmenggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno.
Dan hal pertama yang mereka lakukan adalah dengan menculik para jenderal TNI Angkatan Darat (AD).
Sebab PKI dikenal bermusuhan dengan TNI dan Kepolisian Indonesia.
Pada 1 Oktober 1065, setelah PKI menculik dan membunuh 7 jenderal TNI, mereka menguasaistudio RRI dan Kantor Pusat Telekomunikasi.
Di sana,petinggi PKI Letkol Untung mengumumkan bahwa PKI ingin melakukan kudeta kepada pemerintahan Presiden Soekarno.
Tak lama Presiden Soekarno menyuruhMayor Jenderal Soeharto untuk melakukan penumpasan terhadap PKI.
Pada22 November 1965, DN Aidit ditangkap. Lalu di seluruh Indonesia simpatisan PKI ditangkap dan dibunuh.
Baca Juga: Pernah Menyusup ke Malaysia Demi Misi Ini, Kisah Pierre Tendean Jenderal yang Berakhir di Tangan PKI