Mendadak Kapal Penjelajah Rudal China Bergabung dengan Kapal Perang Rusia di Wilayah Dekat Amerika, Apa yang Terjadi?

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Sudah menjadi rahasia umum apabila Rusia dan China merupakan negara sekutu.

Dan sudah banyak yang tahu bahwa Rusia dan China sama-sama bermusuhan dengan Amerika Serikat (AS).

Kini, ketiga negara militer terkuat di dunia sedang panas. Apa yang terjadi dengan Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China?

Dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (28/9/2022), kapal Angkatan Laut China dilaporkan bergabung dengan kapal perang Rusia di dekat wilayah AS.

Laporan itu didapat oleh kapal penjaga pantai AS yang melihatsebuah kapal penjelajah rudal China di Laut Bering di Samudra Pasifik Utara.

Wilayah ini berada di dekat Alaska dan merupakan pemisah antara Benua Eurasia dan Amerika.

Katakapal penjaga pantai AS, kapal China ituditemani oleh kapal-kapal lain saat berlayar sekitar 86 mil sebelah utara Pulau Kiska Alaska.

Lalu dua kapal China lainnya bergabung dengan kuartet kapal perang Rusia, termasuk sebuah kapal perusak.

Kapal-kapal itu terlihat oleh kapal Kimball yang berbasis di Honolulu setinggi 418 kaki saat mereka pecah dari formasi dan bubar.

Sebuah C-130 Hercules memberikan bantuan udara dari stasiun Penjaga Pantai di Kodiak.

Penjaga Pantai AS mengungkapkan penampakan itu dalam siaran pers pada hari Senin (26/9/2022) kemarin.

Namun mereka juga memastikan semua berjalan sesuai aturan internasional.

"Kami memastikan tidak ada gangguan terhadap kepentingan AS di lingkungan maritim di sekitar Alaska," kataKomandan distrik Penjaga Pantai Ketujuh Belas Laksamana Muda Nathan Moore.

Pedoman Operasi Perbatasan Sentinel menyerukan saat-saat ketika pesaing strategis beroperasi di dalam dan sekitar perairan Amerika.

Selanjutnya, kapal Kimball terus memantau area tersebut.

Apa yang terjadi di wilayah itu hanyasatu bulan setelah seorang pejabat tinggi NATO memperingatkanChina agar tidak mengerahkan minatnya di Kutub Utara.

Sebelumnya, telah adapenumpukan militer Rusia di wilayah tersebut dan Rusiatelah membentuk Komando Arktik baru.

Kini China dilaporkan mau ke sana juga.

Baca Juga: Geger Rumor Xi Jinping Dikudeta, Padahal Presiden China Itu Nyaris Mustahil Ada Penggantinya, Ini Alasannya

Artikel Terkait