Intisari-Online.com - NamaMischa Hasnaeni Moein pertama kali terdengar pada 2016 silam. Kira-kira menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Mantan kader Partai Demokrat ini digadang-gadang maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Bahkan saat itu,Mischa Hasnaeni Moeinmendapat julukan "wanita emas".
Emas di sini berasal dari'Era Masyarakat Sejahtera'.
Dia berharap julukannya itu bisa membawakesejahteraanbagi masyarakat luas.
Sayangnya kiniMischa Hasnaeni Moein telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana di PT Waskita Karya (Persero) Tbk dari tahun 2016 sampai 2022.
Saat dirinya akan dibawa keRutan Salemba Cabang Kejagung, "wanita emas" itusempat berteriak histeris.
MungkinHasnaeni Moein tidak pernah membayangkan dirinya akan diposisi ini.
Sebab selama ini kariernya sangat baik. Entah sebagai politikus atau dalam bisnis.
Selain berharap maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta,Hasnaeni Moein pernah mencoba maju dalamPilkada Tangerang Selatan 2010.
Di dalam bisnis,Hasnaeni Moein adalah pemilik perusahaan PT Misi Mulia Metrical (MMM).
Salah satu bisnis yang dilakukan PT MMM adalahbadan usaha jalan tol (BUJT).
Bahkan perusahaanHasnaeni Moein ini menang tender dalamPengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.
Masa konsesi pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak ini selama 35 tahun sejak surat perintah diterbitkan.
Surat itu sendiri terbut pada 17 Juli 2019.
Lalu nilai investasi dari pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak ini mencapai Rp15,3 triliun.
Dan lahan yang dibutukan seluas 1.887.000 meter persegi.
Dengan lahan nantinya akan dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
Akan adaempat simpang susun dalam Jalan Tol Semarang-Demak, yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung dan Demak.
Mengutip dari halaman resmiKementerian PUPR, PT Misi Mulia Metrikal bukan satu-satunya perusahaan yang memenangi tender Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.
Dari hasilkonsorsium itu, ada dua perusahaan BUMN karya lainnya.
YakniPT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Nah, ketiganya lalu membentukPT Pembangunan Semarang Demak.
Akan di tengah jalan PT MMM milik "wanita emas" itu melepaskan sahamnya dan saham itu dialihkan kePT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Karena ada pemindaham saham tersebut, makasusunan pemegang saham PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak berubah.
Hanya ada 2 pemegang saham.
Di mana PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk memiliki saham sebanyak 73,85%atau senilai Rp125,7 miliar.
Sementarasaham PT Wijaya Karya hanya sebesar 26,15% atau senilai Rp44,5 miliar.
Baca Juga: Menguak Nilai Suap Ade Yasin yang Membuatnya Divonis 4 Tahun Penjara