Putri tunggalnya menikah pada 8 Oktober 1684 dengan calon Raja Prusia.
Pada tahun 1689, William of Orange dan istrinya Mary, yang menjadi Raja William III dan Mary II, menggantikan James II di takhta Inggris.
Kemudian Bill of Rights disahkan yang menyatakan bahwa raja tidak boleh menjadi seorang Katolik atau menikah dengannya.
Pada tahap awal ini, sudah jelas bagi Sophia bahwa dia atau putranya suatu hari nanti mungkin mewarisi takhta Inggris.
Dia menulis kepada Gottfried Wilhelm Leibniz, “Putri Denmark (Putri Anne), bagaimanapun, akan melahirkan anak ketujuh, semua yang lain telah mewarisi Kerajaan Surga untuk membawa saya lebih dekat ke takhta kecuali yang terakhir ini. bayi selamat untuk mewarisi takhta Inggris.”
Meskipun menjadi anak bungsu Elizabeth Stuart yang masih hidup, Sophia beragama Protestan, dan dia lahir di Belanda dan dapat berbicara dengan William III dalam bahasa ibunya.
Dari tahun 1694 hingga 1698, Sophia mencurahkan waktunya untuk merawat suaminya.
Kemungkinan putranya berhasil naik takhta Inggris belum banyak diketahui orang saat itu.
Pada malam 2/3 Februari 1698 suami Sophia meninggal dunia.
“Seseorang tidak mati karena kesedihan, atau saya akan melakukannya sejak lama, karena kesedihan saya telah berlangsung lama sejak almarhum Elector sakit untuk waktu yang lama”, tulis Sophia.
Pada 30 Juli 1700, satu-satunya anak Putri Anne yang masih hidup meninggal pada usia 11 tahun, dan ini membuka jalan bagi Sophia atau putranya.
Saat itu, Sophia berusia 69 tahun. Suksesi diselesaikan dalam mendukung Sophia pada 1701.
William III meninggal pada Februari 1702, dan Putri Anne menjadi Ratu. Mereka tidak akur.
Sophia menulis, “Kemungkinan kecil saya akan pergi ke Inggris, Ratu tidak menginginkan saya, dan dia mungkin hidup lebih lama dari saya.
Kereta berderit melakukan perjalanan jauh, kata Hollander, dan yang sehat, puji Tuhan. dan saya bersyukur, sering mati duluan. Semuanya ada di tangan Tuhan. Saya menjaga diri saya setenang mungkin, yang menjaga kesehatan saya.”
Pada akhirnya, Ratu Anne hidup lebih lama dari Sophia hanya berbeda dua bulan.
Sophia meninggal pada 8 Juni 1714 setelah merobohkan taman Herrenhausen.
Ratu Anne meninggal pada 1 Agustus 1714 dan digantikan oleh putra Sophia.
Baca Juga: Raja Baru, Rumah Baru, Masih Jadi Perdebatan Apakah Nama Keluarga Raja Charles III?
Baca Juga: Sosok Margaret Beaufort, Ibunda Raja Henry VII dari Inggris yang Berhati Emas
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR